Wednesday 23 October 2013

wirausaha sukses (teknik delegating)


Kuadran terakhir adalah kuadran yang berisikan karyawan yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi dan kemauan yang kuat. Pada tahap ini sebenarnya seorang karyawan sudah berada pada tahap sempurna. Kepadanya seorang wirausaha sukses harus berani mendelegasikan beberapa beberapa tugas dan tanggung jawabnya. Jika tidak, maka karyawan pada tahap ini justru akan merasa tidak berguna sehingga kemungkinan besar mereka akan memberi tempat yang menurut sesuai dengan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. 

Dengan mendelegasikan beberapa tugas dan tanggung jawab kepada karyawan tersebut, maka beban kerja seorang wirausaha sukses akan semakin berkurang, dan ia dapat lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan usahanya dan justru mendirikan usaha yang baru.

Wirausaha Sukses (teknik coaching)


Kebalikan dari kuadran training adalah kuadran coaching. Pada kuadran ini karyawan memiliki kemampuan yang tinggi tetapi kemauannya rendah. Sebenarnya mereka mengetahui dengan bai berbagai hal tentang pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Namun ia enggan untuk mengerjakannya.

Karyawan pada kuadran ini harus diberikan pelatihan dengan cara coaching, yaitu dengan cara memberikan arahan, motivasi dan dorongan yang kuat sehingga seseorang mau melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Dengan cara ini seseorang akan tergerak untuk berbuat sesuatu sehingga pada akhirnya ia akan memiliki kemampuan yang sangat baik dan kemauan tinggi.

wirausaha sukses (teknik training)



Teknik selanjutnya terdiri dari karyawan yang memiliki tingkat kemampuan relatif rendah tetapi memiliki kemauan yang tinggi untuk mengembangkan dirinya. Hal ini berarti bahwa semangat yang dimiliki karyawan tersebut cukup tinggi tetapi ia memiliki kemampuan yang masih kurang. Kuadran ini biasanya banyak berisi karyawan baru. Untuk meningkatkan kemampuannya, maka karyawan yang berada pada kaudran ini harus diberikan pelatihan dalam bentuk training.

Training merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sikap, tingkah laku, keterampilan serta pengetahuan karyawan dengan cara memberikan arahan, materi maupun praktek langsung kepada karyawan tersebut. Dengan pelatihan ini diharapkan kemampuan karyawan akan semakin meningkat, sehingga memiliki kemampuan dan kemauan yang sangat baik nantinya.

wirausaha sukses (Teknik Mentoring)

 

Merupakan kuadran yang paling rendah, dimana seorang karyawan memiliki tingkat kemampuan yang rendah dan kemauan untuk berkembang juga rendah juga. Semua pasti bisa membayangkan bagaimana kondisi karyawan dalam kuadran ini. Kebanyakan karyawan pada kuadran ini hanyalah berkeinginan untuk mendapatkan penghasilan tanpa mampu memberikan kontribusi yang cukup baik bagi perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, karyawan yang berada pada kuadran ini sangat tidak cocok untuk dipekerjakan. Namun demikian karyawan tersebut sebenarnya masih dikembangkan.

Cara yang paling efektif yaitu dengan cara mentoring. Mentoring merupakan proses pengembangan karyawan dengan cara melakukan bimbingan yang intensif. Pelaksanaan mentoring hendaknya tidak terlalu lama dan dibatasi dengan date line yang jelas. Hal ini bertujuan agar karyawan bisa meningkat baik kemampuan maupun kemauannya sehingga bisa segera keluar dari kuadran ini. Jika tidak, dikhawatirkan orang-orang pada kuadran ini justru akan mengganggu kinerja karyawan lainnya yang lebih bagus.

Wirausaha Sukses (Teknik pengembangan karyawan)


Permasalahan yang banyak dihadapi oleh para wirausaha sukses adalah tidak meratanya kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh para karyawan yang ada untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Hal ini biasanya menjadi hambatan tersendiri karena kemampuan dan kemauan karyawan dalam bekerja menjadi bervariasi. Oleh sebab itu banyak kita jumpai dalam berbagai perusahaan ada karyawan yang memiliki kompetensi tinggi dan ada juga yang memiliki kompetensi rendah. Demikian juga jika dilihat dari kemampuannya untuk berkembang, ada karyawan yang sangat berantusias untuk mengembangkan dirinya tetapi juga ada karyawan yang cenderung cuek dengan perkembangan diri yang akan didapatkannya selama menjadi karyawan.

Perbedaan ini sering kali membuat bingung seorang wirausaha sukses maupun bagian personalia untuk mendesain para karyawan tersebut. Bahkan tidak sedikit yang salah memperlakukannya sehingga justru berakibat negatif bagi karyawan tersebut. Oleh sebab itu maka seorang wirausaha sukses harus memperlakukan karyawan tersebut berbeda-beda.

Dilihat dari sudut pandang tingkat kemampuan (competence) yang dimiliki oleh seorang karyawan serta kemauan (willingness) dalam mengembangkan dirinya maka seoarang wirausaha sukses ataupun bagian personalia dapat menerapkan 4 teknik pengembangan karyawan. Masing-masing adalah

1. Mentoring
2. Training
3. Coaching
4. Delegating

Leadership (fasilitator vs diktator)

 

Lingkungan dukungan yang paling baik diciptakan ketika seorang pemimpin memutuskan untuk menjadi leader yang fasilitator dibandingkan dengan leader yang diktator.

Berikut perbedaan seorang leader yang Diktator dengan leader yang fasilitator



Leader diktator
Leader Fasilitator


Memborong keputusan

Mendorong keputusan ke bawah

Membuat keputusan sendiri atau membatasinya
Pada satu kelompok elit

Melibatkan orang lain sebanyak mungkin dan memberi anak buah peluang untuk mengambil keputusan

Memandang kebenaran dan kebijaksanaan sebagai milik mereka karena mereka dalah pemimpin

Memandang kebenaran dan kebijaksanaan bisa dicapai oleh setiap orang di seluruh organisasi

Mengejutkan para pekerja dengan maklumat dari atas

Membiarkan mereka yang bertanggungjawab memutuskan bagaimana tugas akan dilaksanakan

Menjaga kepentingan mereka sendiri

Pelayanan minat setiap orang  dengan cara pengembangan manusia

Mengambil untuk diri mereka sendiri


Memberi kepada organisasi

Perbedaan Coaching dan Counseling

 
Pada dasarnya Coaching dan Counseling bertujuan membantu owner maupun karyawan agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal, coaching dan counseling dibedakan berdasarkan jenis sumber masalah yang menghambat kinerja seseorang.
Coaching didasarkan padanya kurang Pemahaman terhadap tugas sehingga terjadi masalah dikinerja
sedangkan Counseling didasarkan pada adanya masalah pribadi yang menghambat seseorang sehingga menggangngu masalah kinerja mereka.

Perbedaan pembahasan tentang Coaching dan Counseling kadang membuat banyak pemimpin yang salah menerapkannya sehingga prosesnya menjadi kurang tepat yang mengakibatkan kurang optimalnya kinerja. berikut lengkap perbedaan coaching dan Counseling



Istilah COACHING
Istilah
COUNSELING


Tujuan

Membantu seorang karyawan mengatasi masalah di kinerja karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Membantu karyawan agar lebih mampu mengatasi masalah pribadi yang akan mengganggu kinerja


Proses

Atasan mendengarkan dan menentukan apakah yang dikerjakan karyawan sudah benar atau masih salah ; memberikan umpan balik dan memperlihatkan bagaimana sebaiknya hal tersebut dilakukan/dicapai


Karyawan mengevaluasi situasi dan perilakunya. Atasan mendengarkan dan mendorong agar perasaan terungkap jelas. Atasan membimbing karyawan sampai pada alternatif solusi





Diberikan Ketika
  • Terjadi perubahan arah bisnis sehingga tuntutan terhadap kinerja karyawan berubah
  • Karyawan baru pertama kali bekerja (fresh graduate)
  • Karyawan ditempatkan pada posisi baru (mutasi/promosi)
  • Karyawan tidak memahami standar kinerja yang dituntut
  • Karyawan membutuhkan penguatan atas prestasinya
  • Karyawan akan mendapat tugas yang lebih menantang
  • Karyawan sulit menentukan prioritas dalam bekerja
  • Karyawan diproyeksikan menjadi ”star” di unit kerjanya
  • Karyawan akan menjalani sesiperformance review

  • Terjadi reorganisasi, karyawan di-PHK
  • Terjadi perubahan imbalan menjadi lebih kecil dari sebelumnya
  • Karyawan mengalami demosi jabatan
  • Karyawan tidak puas dengan atasan
  • Karyawan terlibat konflik dengan rekan kerja
  • Karyawan stress dengan beban kerjanya
  • Karyawan tidak mau mengerjakan tugas baru
  • Karyawan mengalami depresi karena kegagalan di pekerjaan
  • Karyawan takut dipromosikan








Manfaat
  • Motivasi dan inisiatif kerja karyawan lebih meningkat karena adanya penguatan dan umpan balik yang positif
  • Karyawan lebih bebas mengembangkan kreativitas dan inovasi karena risiko sudah diperhitungkan matang
  • Bagi atasan : pekerjaan jadi lebih ringan karena delegasi berjalan baik, dan dimungkinkan terjadi kaderisasi
  • Karyawan lebih produktif, kualitas hasil kerja meningkat, proses kerja berlangsung lebih efisien karena kesalahan kerja relatif berkurang

  • Karyawan lebih percaya diri dan berinisiatif dalam bekerja
  • Tingkat absensi dan turnoverberkurang karena karyawan lebih puas dengan pekerjaan dan situasi kerja
  • Konflik antarpribadi berkurang
  • Masalah interpersonal dapat teratasi sebelum membesar
  • Karyawan lebih produktif, kualitas hasil kerja meningkat, proses kerja berlangsung lebih efisien karena kesalahan kerja relatif berkurang



SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal