Sibuk. Ini adalah pedang bermata dua. Bisa berarti baik dan buruk. Apabila ada seorang yang menanyakan untuk dapat bertemu dengan Anda, kemudian jawabannya adalah, ”Sibuk, Pak!” Tanpa basa basi saya mengomentari pernyataan ini, bahwa orang tersebut tidak memiliki agenda harian yang tersimpan dalam kalender di telepon genggamnya. Bisa juga sibuk itu menjadi hal yang luar biasa untuk seorang yang tingkat produktivitasnya tinggi. Tentunya apabila kesuksesan itu tiba, hal itu disertai dengan berbagai kesibukan. Hanya apakah kesibukan tersebut merupakan aktivitas atau produktivitas ?
Coba lihat tabel di bawah ini :
AKTIVITAS
1. Mengobrol masalah pribadi
2. Jalan jalan di mall
3. Menonton acara TV
4. Chatting di BB
5. Update Facebook
6. Membaca koran
7. Meeting tanpa agenda
8. Merapihkan arsip
PRODUKTIVITAS
1. Mengobrol mengenai gol
2. Presentasi di mall
3. Bermain dengan anak
4. Memberikan kalimat motivasi
5. Hanya mengupdate dijam senggang
6. Membaca buku motivasi
7. Meeting dengan agenda
8. Membuat perencanaan
Kemudian pertanyaan ini dilontarkan oleh salah satu orang yang saya latih. “Pak, bagaimana cara menentukan apakah hal yang produktif atau tidak? Karena kriteria masing-masing kan berbeda, Pak.“ Saya cukup setuju dengan pernyataan ini. Oleh karena itu haruslah semua itu dimulai dengan sebuah outcome atau tujuan hidup kita masing-masing.