Thursday, 7 November 2013

Apa itu Coaching (menurut Ahli)


Berikut ini adalah beberapa definis tentang Coaching :

Jarvis (2004) mendefinisikan Caoching sebagai mengembangkan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga kinerja mereka akan membaik, dan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.

Withmore (1996) memandang Coaching sebagai cara dan alat peningkatan kinerja strategis, yang berusaha untuk membuka potensi

Kinlaw (2000) mendifinisikan Business Coaching  sebagai percakapan alami yang mengikuti proses diprediksi dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan hubungan positif.

Sedangkan menurut ICF Coaching adalah hubungan kemitraan dengan klien dalam memprovokasi pikiran, yang merupakan sebuah proses kreatif yang menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka.


Coaching Indonesia (Peran FBI)


Bagaimana FBi turut andil dalam upaya menjadikan indonesia lebih baik.

Data menuntukkan bahwa jumlah entrepreneur di Indonesia hanya sebesar 0,18% dari total populasi . Jika penduduk Indonesia sebanyak 200 juta jiwa berarti hanya ada sekitar 250.000 entrepreneur di Indonesia. Padahal kemajuan dan kemandirian ekonomi suatu negara, salah satu parameternya adalaha jumlah entrepreneur yang memiliki keunggulan daya saing sebanyak 2% dari total populasi (berarti Indonesia minimal harus memiliki sekitar 2,5 juta entrepreneur).

Dengan program coaching diharapkan pelaku bisnis dapat menciptakan keunggulan daya saing dalam bisnisnya. Disamping itu, dengan caoching sebuah usaha/bisnis bisa menjadi lebih menguntungkan dan mampu melakukan ekspansi, sehingga diharapkan bisa memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan bagi pelaku usaha dan karyawannya serta terbukanya lapangan kerja yang lebih luas. Diluar itu FBI berusaha menjalin kerjasam dengan lembaga/institusi terkait yang memiliki konsern dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia.

Coaching Indonesia (Indikasi Butuh Program Coaching)

Secara umum, anda membutuhkan program coaching, jika:

1. Pencapaian omset dan keuntungan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Bingung mengelola dan mengontrol keuangan (banyak terjadi kebocoran)
3. Menghadapi persaingan usaha masih mengandalkan "perang harga"
4. Organisasi dan Bisnis belum tentu berjalan efektif dan efesien.
5. Kinerja dan Produktifitas karyawan stagnan atau bahkan menurun.
6. Tidak cukup memiliki kemampuan managerial.
7. Kurang mampu menggerakkan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
8. Turn-over karyawan cukup tinggi.
9. Ingin melakukan ekspansi tetapi tidak tahu strateginya.
10. Bisnis/Usaha belum tersistemasi dengan baik.
11. Sering terjadi konflik antar bagian dalam organisasi perusahaan.
12. Tidak ada pengukuran yang jelas pada setiap aktifitas bisnis
13. Belum cukup puas dengan pencapaian saat ini
14. Ingin melipatgandakan omset dan profit secara significant
15. Ingin memperbesar "market share"
16. Ingin memiliki tim yang solid dan loyal.
17. Ingin bisnis bisa tetap berjalan dengan baik dan tetap memberikan keuntungan meskipun tanpa keterlibatan pemilik (business owner)
18. Ingin mereduksi biaya-biaya
19. Ingin menciptakan suasana yang kondusif dalam aktifitas pekerjaan.
20. Ingin memperbesar skala bisnis/usaha
21. Ingin melakukan franchise bisnis.






Coaching Indonesia (Alasan memilih Coach dari FBI untuk program caoching)

5 keunggulan FBI dibanding dengan penyedia layanan coaching lainnya adalah :
  1. Seluruh pelatih (coach) FBI adalah Praktisi NLP (Neuro Linguistic Programming) NLP yang telah diakui dan telah terbukti dapat efektif dalam melakukan eksplorasi dan pemberdayaan potensi personal maupun organisasional
  2. Setiap pelatih (coach) FBI bukan sekedar pelatih tetapi juga praktisi bisnis. Dengan demikina pelatih (coach) FBI tidak hanya sekedar bicara teori-teori atau asumsi-asumsi tetapi juga telah memiliki pengalaman praktis sebagai pelaku bisnis.
  3. Seluruh pelatih (Coach ) FBI adalah member dari International Coach Federation (ICF) sehingga setiap coach FBI telah memiliki standarisasi secara internasional dalam hal coaching
  4. Berpengalaman, PT Formula Bisnis Indonesia - For Better Indonesia adalah salah satu penyedia coaching yang telah beroperasi sejak tahun 2008. Selama rentang waktu itu hingga sekarang FBI telah melakukan coaching kepada lebih dari 250 perusahaan/bisnis, itu artinya teknik dan metode coaching yang FBI terapkan telah teruji. FBI pernah menjadi caoching PRovider untuk proyek CSR (Corporate Social Responsibility)
  5. Cakupan kerja PT FBI adalah seluruh wilayah Indonesia

perbedaan coaching training dan consulting

Training adalah lebih menekankan pada sharing knowledge/skills. Seorang Trainer bertanggungjawab untuk mentransformasikan knowledge/skills tertentu kepada audiensenya. Tujuan dari training, adalah merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa (secara teknis) menjadi bisa.

Consulting lebih menekankan pada solusi (solution provider), penyelesaian masalah (problem solver) dan mereka melakukannya untuk klien (do it for you). Sehingga consulting ini lebih seperti memberikan ikan daripada mengajari mengail

Coaching lebih menekanka pada re-educating mengeksplorasi dan memberdayakan sumberdaya (exploring dan empowering of resourcees). Orientasinya pada hasil (results) dengan berfokus pada proses yang terarah dan terukur. Coaching lebih seperti mengajari mengail daripada memberi ikan.

Definisi Coaching yang profesional

Coaching adalah bekerja sama dengan klien dalam berfikir dan proses kreatif yang menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi probadi dan potensi profesional mereka.

Hubungan Coaching yang  profesional terjadi jika terdapat perjanjian bisnis atau kontrak yang mendefinisikan tanggung jawab masing-masing pihak.

Seorang coach profesional setuju untuk mempraktikkan kompetensinya sebagai Coach secara profesional dan berjanji akan akuntabilitasnya sesuai dengan Kode Etik Coach

Coaching Indonesia (Kode Etik Coach)


 

Coach yang profesional selalu berperilaku dengan cara yang mencerminkan efek positif kepada profesi sebagai Coach, yang menghormati pendekatan yang berbeda untuk Coaching dan mengakui bahwa mereka juga terikat oleh hukum dan peraturan yang berlaku.

Perilaku Profesional

Coach tidak akan dengan sengaja membuat pernyataan publik yang tidak benar atau menyesatkan mengenai apa yang Coach tawarkan sebagai Coach, atau membuat klaim palsu dalam dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan profesi Coaching atau credential Coach.

Coaching Indonesia (Meta Program)



Dalam pembelajaran maupun referensi-referensi tentang NLP, ada banyak macam meta program. Tetapi dalam pembelajaran ini ada 10 meta program yang dipelajari dan dipahami.

Sebelum pembahasan 10 Meta Program, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dengan tebal. Pertama, dalam Neuro-linguistic Programming (NLP) tidak mengenal tipologi manusia, yang ada adalah kecenderungan-kecenderungan manusia. Misalnya, di NLP tidak dikenal orang yang tipenya pemarah. Karena seseorang tidak bisa marah pada semua situasi dan kondisi. Kedua, Manusia tidak bisa hanya berada dalam satu tipologi, tetapi memiliki beberapa kecenderungan. Dan kecenderungan yang dimunculkan akan disesuaikan dengan konteknya. Sangat dimungkinkan adanya kecenderungan tertentu yang sangat dominan tetapi itu tidak mematikan kecenderuingan lainnya. Ketiga, Konteks akan mempengaruhi konten. Jadi perlu di perjelas dulu konteksnya sebelum mengisi kontenya. Pada kon teks yang berbeda maka diperlukan konten yang berbeda pula. Pada konteks yang berbeda manusia juga merespons dengan reaksi yang berbeda pula.

1. Konteks Vs Konten
2. Mendekat Vs Menjauhi
3. Internal Vs Eksternal
4. Opsional Vs Prosedural
5. Persamaan Vs Persamaan dengan pengecualian vs Perbedaan
6. Proaktif Vs Reaktif
7. Manusia Vs Benda
8. Spesifik Vs Global
9. Diri Sendiri Vs Orang lain
10.Perasa Vs Pemilih Vs Pemikir.
11. Mandiri Vs Teritori Vs Kooperasi

Coaching Indonesia (Meta Model)

Mengapa Meta Model diperlukan ?

Meta model diperlukan untuk menggali informasi yang terpendam. Informasi yang kita tangkap seringkali hanya bagian permukaannya (surface strukture). Kadang dari 'surface' itu lalu kita membuat asumsi atau bahkan menyimpulkan sendiri. Padahal belum tentu asumsi atau kesimpulan kita sesuai dengan yang dimaksud oleh klien/lawan bicara. Maka perlu upaya menggali maksud yang tersirat (deep structure) agar kita benar-benar memahami maksud klien.



Menurut para ahli, otak kita mampu menyerap 2 juta potongan informasi setiap detik! Tetapi kemudian ada proses DELETION, DISTORSIONS, dan GENERALIZATIONS.

Ketika kita berkomunikasi ada hal-hal yang mengalami Deletions, Distorsions ataupun Generalizations. Untuk mengungkap informasi yang sebenarnya, dapat menggunakan Meta Model.

Pembahasan dan pembelajaran Meta Model adalah tentang :

Deletations

- Simple Deletation
- Nominalization
- Comparative Deletion
- Uspecified Verb

Distortions

- Cause and Effect
- Mind Reading
- Lost Performatif
- Complex Equivalence

Generalizations

- Universal Quantifier
- Modal Operator
- Presupposition





SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal