Grand Puri Niaga K6-3L | Jl. Puri Kencana, Jakarta 11610 | INDONESIA
Seminar training motivasi merupakan agenda untuk membangun Indonesia lebih baik dengan mengadakan seminar bisnis, seminar franchise, seminar leadership, seminar kewirausahaan, seminar cara bisnis, bisnis coach indonesia, kerja sama mitra bisnis, bisnis online gratis, memulai cara bisnis dengan training-training bisnis sehingga membantu pebisnis mendapatkan uang banyak sehingga akan menjadikan wirausaha sukses dan pengusaha sukses yang akan meningkatkan perekonomian di Indonesia
Friday, 22 March 2013
info seminar super team april 2013
CIPTAKAN TEAM MAKSIMAL
DENGAN PROFIT MILYAR
Bentuklah KETEPATAN dan KECEPATAN kinerja
perusahaan Anda!!!
Workshop
2 hari yang dapat membantu Anda untuk MEMBENTUK
TEAM MAKSIMAL dengan PROFIT MILYAR
di perusahaan Anda.
Seminar
ini akan memberikan
tips, tricks, dan cara-cara praktis dalam membuat perencanaan
yang akurat, terarah dan
terukur yang dapat memberikan ‘impact’ signifikan bagi bisnis Anda
Hotel Ciputra Jakarta - Ruang Victory 3
Jl. Letnan Jend. S. Parman, Jakarta Barat 11470
Kamis – Jumat, 11 – 12 April 2013
Jam 08.30-17.00 WIB
Program Investasi Earlybird Rp
2.310.000,- untuk H-14
Program Investasi Normal Rp 4.000.000,- per orang
APA YANG AKAN ANDA
PELAJARI
1. Smart Leader vs Otority Leader.
2. Menyamakan visi & misi karyawan.
3. Tahap demi tahap mencari, merekrut dan mempertahankan
karyawan ideal Anda.
4. Sudahkah karyawan Anda bekerja sesuai dengan
keinginan?
5. Bagaimana mengukur prestasi karyawan Anda.
6. Rahasia membuat team menjadi totalitas.
7. Dll
PESERTA WORKSHOP yang
DIANJURKAN
Untuk menghadiri workshop
ini tidak dibutuhkan pengetahuan, keahlian atau pengalaman.
Workshop ini memang
dirancang untuk siapa saja yang ingin mengembangkan pemahaman mereka tentang MENCIPTAKAN
TEAM MAKSIMAL dengan PROFIT MILYAR, seperti :
ü Pengusaha / Pemilik
Bisnis,
ü Manajer,
ü Kepala Bagian /
Supervisor,
ü Semua level karyawan
yang ingin menjadi MEMBENTUK KETEPATAN DAN KECEPATAN KINERJA di sebuah
perusahaan,
ü Dll
METODE
dan PENDEKATAN WORKSHOP
Workshop yang
interaktif dan hands on learning melalui ceramah, diskusi dan simulasi
dengan contoh kasus yang akan mendorong suasana workshop menjadi lebih dinamis
dan produktif. Fasilitator akan selalu menjelaskan konsep dan contoh dengan
cara yang sederhana, sehingga para peserta akan mampu menyerap dan
mengaplikasikannya dalam usaha yang sedang dijalankan.
INFORMASI MENGENAI PENDAFTARAN DAN INVESTASI, Hubungi:
Untuk pendaftaran melalui blog dapatkan cd seminar leadership gratis
PT. Formula Bisnis
Indonesia
Telp.
: 021 – 583 583 33
BB
: 29E55622
Diselenggarakan oleh :
PT.
Formula Bisnis
Indonesia | For Better Indonesia | Expert In Business Coaching
Grand Puri Niaga K6-3L | Jl. Puri Kencana, Jakarta 11610 | INDONESIA
info seminar 2013 (2)
Info seminar
info seminar april 2013
tgl 24 april 2013 seminar "cash is the king" Bagaimana merubah profit menjadi uang.
Bagaimana merubah profit menjadi uang
6 hal penting yang akan anda pelajari dalam workshop ini.
1. Memahami bahasa accounting sebagai bahasa bisnis.
2. Anda akan pandai melihat laporan keuangan dalam 2 hari.
3. Anda akan pandai menganalisa area mana di dalam perusahaan yang akan menghasilkan uang,
4. Mengapa Anda lebih butuh Cash dari pada Profit.
5. Bagaimana strategi untuk merubah Profit menjadi Cash.
6. Bagaimana mengambil tindakan berdasarkan laporan keuangan Anda.
Pembicara
Ari H. Handojo
- Pemegang saham dan Direktur PT Formula Bisnis Indonesia (FBI)
- Seorang pemilik bisnis yang sudah mendirikan 3 perusahaan dengan jaringan nasional,
- Seorang trainer serta pembicara untuk perusahaan multinasional di lebih dari 9 kota di Indonesia
- Memiliki pengalaman lebih dari 1.000 jam dalam melatih perusahaan dari berbagai industri
- Memiliki sertifikasi Persuasion Engineering dan Design Human Engineering dari Richard Bandler, NLP
Practitioner, Coach Practitioner dan Competen Coach serta Behaviour Analyst
Book your seat now
021 583 583 33
PT Formula Bisnis Indonesia
investasi Rp 500.000 perorang
Rp 1.000.000 untuk 4 orang
pendaftaran melalui website akan mendapatkan free cd seminar leadership / cd entrepreneur
segera kuota terbatas klik disini untuk pendaftaran
info seminar april 2013
tgl 24 april 2013 seminar "cash is the king" Bagaimana merubah profit menjadi uang.
Bagaimana merubah profit menjadi uang
6 hal penting yang akan anda pelajari dalam workshop ini.
1. Memahami bahasa accounting sebagai bahasa bisnis.
2. Anda akan pandai melihat laporan keuangan dalam 2 hari.
3. Anda akan pandai menganalisa area mana di dalam perusahaan yang akan menghasilkan uang,
4. Mengapa Anda lebih butuh Cash dari pada Profit.
5. Bagaimana strategi untuk merubah Profit menjadi Cash.
6. Bagaimana mengambil tindakan berdasarkan laporan keuangan Anda.
Pembicara
Ari H. Handojo
- Pemegang saham dan Direktur PT Formula Bisnis Indonesia (FBI)
- Seorang pemilik bisnis yang sudah mendirikan 3 perusahaan dengan jaringan nasional,
- Seorang trainer serta pembicara untuk perusahaan multinasional di lebih dari 9 kota di Indonesia
- Memiliki pengalaman lebih dari 1.000 jam dalam melatih perusahaan dari berbagai industri
- Memiliki sertifikasi Persuasion Engineering dan Design Human Engineering dari Richard Bandler, NLP
Practitioner, Coach Practitioner dan Competen Coach serta Behaviour Analyst
Book your seat now
021 583 583 33
PT Formula Bisnis Indonesia
investasi Rp 500.000 perorang
Rp 1.000.000 untuk 4 orang
pendaftaran melalui website akan mendapatkan free cd seminar leadership / cd entrepreneur
segera kuota terbatas klik disini untuk pendaftaran
Info Seminar 2013
Info Seminar
Info seminar workshop untuk bulan april 2013
Tgl 11-12 April 2013 info seminar tema "Menciptakan Team Maksimal dengan Profit Milyar"
"Ruang Victory 3 lt.6 Hotel Ciputra Jl. letjend S. Parman Jakarta Barat"
Bagaimana membentuk ketepatan dan kecepatan kinerja perusahaan anda
6 hal penting yang akan dipelajari dalam seminar workshop ini
1. Smart Leader vs Otority Leader.
2. Menyamakan visi dan misi karyawan.
3. Tahap demi tahap mencari, merekrut dan mempertahankan karyawan ideal anda.
4. Sudahkah karyawan anda bekerja sesuai dengan keinginan?
5. Bagaimana mengukur prestasi karyawan anda.
6. Rahasia membuat team menjadi totalitas.
Pembicara
1. Gendro Salim
- Pendiri PT Formula Bisnis Indonesia
- Seorang bisnis owner yang sudah mendirikan lebih dari 5 perusahaan dengan jaringan nasional
- Seorang Business Coach yang telah melakukan coaching lebih dari 10.000 jam coaching di 12 kota di
Indonesia
- Penulis 7 buah buku serial bisnis
- Berpengalaman berbicara di depan lebih dari 8.000 orang.
2. Ari H. Handojo
- Pemegang saham dan Direktur PT Formula Bisnis Indonesia (FBI)
- Seorang pemilik bisnis yang sudah mendirikan 3 perusahaan dengan jaringan nasional,
- Seorang trainer serta pembicara untuk perusahaan multinasional di lebih dari 9 kota di Indonesia
- Memiliki pengalaman lebih dari 1.000 jam dalam melatih perusahaan dari berbagai industri
- Memiliki sertifikasi Persuasion Engineering dan Design Human Engineering dari Richard Bandler, NLP
Practitioner, Coach Practitioner dan Competen Coach serta Behaviour Analyst
Book your seat now
021 583 583 33
PT Formula Bisnis Indonesia
investasi Rp 4.000.000 Normal
Rp 2.310.000 Early Bird H-14
(harga spesial untuk pendaftaran melalui website)
pendaftaran melalui website akan mendapatkan free cd seminar leadership / cd entrepreneur
segera kuota terbatas klik disini untuk pendaftaran
Info seminar workshop untuk bulan april 2013
Tgl 11-12 April 2013 info seminar tema "Menciptakan Team Maksimal dengan Profit Milyar"
"Ruang Victory 3 lt.6 Hotel Ciputra Jl. letjend S. Parman Jakarta Barat"
Bagaimana membentuk ketepatan dan kecepatan kinerja perusahaan anda
6 hal penting yang akan dipelajari dalam seminar workshop ini
1. Smart Leader vs Otority Leader.
2. Menyamakan visi dan misi karyawan.
3. Tahap demi tahap mencari, merekrut dan mempertahankan karyawan ideal anda.
4. Sudahkah karyawan anda bekerja sesuai dengan keinginan?
5. Bagaimana mengukur prestasi karyawan anda.
6. Rahasia membuat team menjadi totalitas.
Pembicara
1. Gendro Salim
- Pendiri PT Formula Bisnis Indonesia
- Seorang bisnis owner yang sudah mendirikan lebih dari 5 perusahaan dengan jaringan nasional
- Seorang Business Coach yang telah melakukan coaching lebih dari 10.000 jam coaching di 12 kota di
Indonesia
- Penulis 7 buah buku serial bisnis
- Berpengalaman berbicara di depan lebih dari 8.000 orang.
2. Ari H. Handojo
- Pemegang saham dan Direktur PT Formula Bisnis Indonesia (FBI)
- Seorang pemilik bisnis yang sudah mendirikan 3 perusahaan dengan jaringan nasional,
- Seorang trainer serta pembicara untuk perusahaan multinasional di lebih dari 9 kota di Indonesia
- Memiliki pengalaman lebih dari 1.000 jam dalam melatih perusahaan dari berbagai industri
- Memiliki sertifikasi Persuasion Engineering dan Design Human Engineering dari Richard Bandler, NLP
Practitioner, Coach Practitioner dan Competen Coach serta Behaviour Analyst
Book your seat now
021 583 583 33
PT Formula Bisnis Indonesia
investasi Rp 4.000.000 Normal
Rp 2.310.000 Early Bird H-14
(harga spesial untuk pendaftaran melalui website)
pendaftaran melalui website akan mendapatkan free cd seminar leadership / cd entrepreneur
segera kuota terbatas klik disini untuk pendaftaran
Friday, 15 March 2013
tips cara memulai membangun bisnis
Tips Cara Memulai Membangun Bisnis
Banyak
orang merasa kesulitan dalam membangun bisnis. Alasan-alasan seringkali
bermunculan. Mulai dari kurangnya modal, ketakutan tidak memperoleh pasar,
kesulitan menjual produk dan beribu macam alasan yang lain. Singkat kata bisnis
merupakan hal yang dirasa sulit dilakukan oleh sebagian kelompok orang.
Di
sisi lain, ada pula yang beranggapan berbeda. Ada yang merasa perlu mencari
uang tambahan karena pekerjaan saat ini tidak memberikan hasil yang memadai,
ada juga yang mencoba-coba berbisnis, ada yang mendapat tawaran menjadi
supplier dari toko saudaranya, dan lain-lainya.
Namun
di atas segala alasan-alasan tersebut, yang terpenting dalam cara memulai membangun
bisnis adalah tujuan. Tujuan menjadi rohnya dalam perjalanan cara membangun bisnis seseorang.
Tujuan ini nantinya dijabarkan dalam bentuk Visi, Misi dan Goal dalam bisnis.
Dan keseluruhan hal ini menjadi fundamental dalam orang memulai langkah
memulai bisnisnya.
Mengapa
tujuan bisa menjadi kekuatan dalam fundamental perjalanan bisnis? Secara
sederhana, kita bisa kembali kepada cerminan kehidupan sehari-hari. Setiap kita bangun tidur, kita memiliki
rencana mengenai apa sajakah yang ingin kita kerjakan atau kita capai di hari
itu. Bedakan bila kita bangun tanpa ada rencana jelas kemana kita akan pergi di
hari itu atau apa kegiatan yang akan kita lakukan di hari tersebut. Rasakan perbedaannya
dan tuangkan hal itu ketika anda memulai cara membangun bisnis.
Dengan
memiliki tujuan kita senantiasa dimudahkan untuk menentukan milestones
perjalanan bisnis kita. Tujuan membuat kita memiliki arah, seperti halnya
sebuah kapal ditengah lautan yang memakai kompas untuk menunjukan arah kemana
kita pergi. Jadi, jangan sepelekan atau menomorduakan tujuan bisnis anda.
Pastikan anda memilikinya, dan bila belum, mulailah dari sekarang. Dan bila
anda kesulitan menemukan tujuan bisnis anda pertimbangkanlah mengenai apa
sebenarnya yang anda inginkan sehingga membuat energi anda tidak akan pernah
habis setiap hari, setiap minggu bahkan bertahun-tahun? Pertanyaan-pertanyaan
berikut bisa membantu menuntun anda dalam menentukan tujuan:
- Apa yang sebenarnya anda inginkan di dunia ini?
- Mengapa anda terlahir di dunia ini?
- Apa yang anda inginkan dari diri anda sendiri?
- Apa yang anda inginkan dari orang lain?
- Apakah anda sudah menemukan cara sederhana dan tepat untuk mendapatkan apa yang anda inginkan?
- Bagaimana cara mempertahankan energi di puncak performa anda setiap hari?
- Adakah contoh yang dapat menginspirasi anda untuk dapat melakukan hal yang sama untuk pencapaian tujuan anda?
Thursday, 14 March 2013
ACCOUNTABILITY
E.
ACCOUNTABILITY
10.
Planning and Goal Setting
- Ability to develop and maintain an effective coaching plan with the
client.Consolidates collected information and establishes a coaching plan and
development goals with the client that address concerns and major areas for
learning and development,Creates a plan with results that are attainable, measurable,
specific and have target dates, Makes plan adjustments as warranted by the
coaching process and by changes in the situation, Helps the client
identify and access different resources for learning (e.g., books, other
professionals), Identifies and targets early successes that are important
to the client.
11.
Managing Progress and Accountability - Ability to hold attention on what is important for the
client, and to leave responsibility with the client to take action. Clearly
requests of the client actions that will move the client toward their stated
goals,Demonstrates follow through by asking the client about those actions that
the client committed to during the previous session(s), Acknowledges the
client for what they have done, not done, learned or become aware of since the
previous coaching session(s), Effectively prepares, organizes and reviews
with client information obtained during sessions, Keeps the client on
track between sessions by holding attention on the coaching plan and outcomes,
agreed-upon courses of action, and topics for future session(s), Focuses
on the coaching plan but is also open to adjusting behaviors and actions based
on the coaching process and shifts in direction during sessions, Is able
to move back and forth between the big picture of where the client is heading,
setting a context for what is being discussed and where the client wishes to
go, Promotes client's self-discipline and holds the client accountable for
what they say they are going to do, for the results of an intended action, or
for a specific plan with related time frames, Develops the client's
ability to make decisions, address key concerns, and develop himself/herself
(to get feedback, to determine priorities and set the pace of learning, to
reflect on and learn from experiences),Positively confronts the client with the
fact that he/she did not take agreed-upon actions.
boss vs coach
Bisnis Coach bertanggung jawab untuk tim dan hasil program, tetapi mereka melibatkan karyawan sebagai individu yang dihargai. Mereka mengerti, dan memanfaatkan, motivasi orang untuk bekerja selain insentif yang jelas sebagai gaji : keinginan untuk mencapai sesuatu yang konkret pribadi, perasaan nilai melalui kontribusi bagi tujuan yang lebih besar, kepuasan bekerja sebagai bagian dari tim, dan kesempatan untuk belajar dan tumbuh dari waktu ke waktu.
Pendekatan pembinaan konsisten dengan budaya program produktif di mana orang yang bertanggung jawab menetapkan arah, panduan, dan mendorong tetapi tidak over-mengawasi atau memberikan terlalu banyak detail tentang bagaimana melakukan pekerjaan. Pelatih melaksanakan beberapa fungsi [Catatan Editor: Sumber untuk bagian ini adalah Coaching Efektif oleh Michael J. Cook dan Coaching dan Mentoring: Cara Mengembangkan Bakat Top dan Mencapai Kinerja Kuat disusun oleh Harvard Business School Press]:
Mengembangkan, mendukung, dan mendorong. Jenis dukungan sangat membantu, terutama ketika karyawan baru, tugas baru dan beberapa preseden telah ditetapkan, atau kemunduran telah terjadi yang dapat mengakibatkan keputusasaan. Pelatih yang baik mengangkat orang ke tingkat baru, mereka mencoba menciptakan situasi di mana bantuan mereka tidak lagi benar-benar dibutuhkan.
Menilai kekuatan dan kelemahan. Penilaian ini dapat digunakan sebagai cara untuk memperkuat pendekatan tim. Coaching adalah pekerjaan on-the-spot, up-close-dan-pribadi. Pelatih melihat orang-orang dalam tindakan, perhatikan bagaimana mereka mengatasi masalah, mengamati bagaimana mereka bergaul dengan satu sama lain, dan menilai kekuatan dan kelemahan. Mereka mengidentifikasi daerah-daerah di mana keterampilan individu mungkin perlu memperkuat atau upgrade. Di sisi lain, mereka juga melihat bagaimana keterampilan individu dapat saling melengkapi. Misalnya, seseorang yang kuat pada analisis, sintesis lain pada, sepertiga pada komunikasi, dan keempat pada presentasi.
Membina hubungan kerja yang produktif. Pelatih menetapkan contoh yang baik, bekerja diam-diam pada keterampilan sosial masyarakat, mendukung perilaku yang baik, dan menunjukkan negatif dari perilaku tidak kooperatif, yang menambahkan hingga tempat kerja, lebih baik lebih produktif.
Memberikan bimbingan dan konseling. Karyawan menginginkan perhatian, bimbingan, umpan balik, pujian, bahkan koreksi. Mereka ingin tahu seberapa baik mereka lakukan, bagaimana mereka bisa berbuat lebih baik, di mana mereka melebihi harapan. Mereka butuh bantuan navigasi di mana aturan tidak membantu banyak, tetapi aturan-aturan tidak tertulis yang sangat penting. Pelatih menyediakan semua pesan-pesan.
Doronglah anggota tim. Pelatih yang baik terus-menerus membawa keluar yang terbaik pada orang, mendorong mereka untuk berbuat lebih baik, menunjukkan peluang, menunjukkan cara-cara alternatif melanjutkan, mengeksplorasi alternatif, dan mendorong pengembangan individu.
Menyampaikan penghargaan. Coaching memberikan kesempatan alami untuk mengucapkan "terima kasih," untuk memuji upaya yang solid dan bekerja, memuji hasil yang berkualitas tinggi, dan menyampaikan penghargaan untuk usaha ekstra untuk mendapatkan sesuatu dilakukan pada
waktu.
Mengidentifikasi dan mendiagnosa masalah kinerja. Pelatih mengamati, mengajukan pertanyaan, dan mendengarkan. Seringkali, karyawan memiliki wawasan berharga dan pendapat, dengan mendengarkan, pelatih memahami wawasan, karyawan merasa dihargai dan diberdayakan, dan pintu dibuka ke solusi kooperatif. Pelatih kemudian pindah ke menyarankan cara-cara untuk memperbaiki kinerja tidak memuaskan atau tidak dapat diterima.
Mengamati dan menganalisis masalah perilaku. Ini bagian dari pembinaan melibatkan sikap menilai, sikap, dan interaksi. Apakah masalah yang mempengaruhi produktivitas? Apakah sesuatu yang mengganggu di tempat kerja? Menyebabkan gangguan? Melemahkan moral? Kesabaran dan penilaian yang baik dapat menyebabkan solusi yang disampaikan melalui pembinaan - dan, kadang-kadang, ketekunan, dan pengulangan - sebelum masalah tumbuh.
Memberikan umpan balik. Pelatih memberikan informasi berharga kepada karyawan tentang bagaimana mereka lakukan, apa yang mereka lakukan benar, dan di mana mereka butuhkan untuk memperbaiki. Ini adalah jalan dua arah, karyawan berdiskusi dengan pelatih mana mereka membutuhkan bantuan dan bantuan. Pembinaan ini dilakukan dengan cara yang tepat waktu, ketika masalah muncul, dan tidak lama sesudahnya, seperti selama tinjauan kinerja tahunan.
Membantu karyawan mempersiapkan tanggung jawab baru. Pembinaan yang baik membantu orang belajar dan tumbuh. Pelatih membantu mempersiapkan orang untuk peran yang lebih penting di kemudian hari.
Meningkatkan retensi. Coaching membangun kepercayaan dan dapat membantu mengurangi omset karena orang lebih termotivasi dan setia ketika atasan mereka mengambil minat pada mereka dan membantu mereka memperbaiki.
Meningkatkan kinerja dan moral. Coaching meningkatkan kinerja dengan mendorong karyawan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri. Ini meningkatkan moral dan harga diri ketika manajer menunjukkan bunga riil pada karyawan, ada untuk mereka, dan benar-benar ingin membantu mereka meningkatkan. Ini manfaat dari pembinaan dapat menerjemahkan komitmen dan kegembiraan tentang pekerjaan dan dedikasi untuk program.
Carilah saat coachable - peluang kecil tapi tepat waktu untuk memberikan sedikit wawasan - dan juga menjadwalkan sesi pelatihan yang lebih formal. Bagian dari sesi pelatihan adalah pendekatan dialog dan investigasi. Supervisor / pelatih sedang mencoba untuk mencari tahu mengapa sesuatu yang tidak bekerja dengan baik atau mendapatkan dilakukan memuaskan. Sesi ini harus dilakukan secara pribadi, jauh dari pandangan dan pendengaran orang lain. Sebuah sesi pelatihan yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Membuat / mengambil waktu untuk pelatih. Buatlah janji dengan karyawan jika perlu. Cari tempat yang bebas dari gangguan, tidak ada panggilan telepon atau gangguan lain. Fokus pada masalah di tangan.
Menetapkan tujuan untuk pertemuan. Sebuah pernyataan yang sederhana dan jelas dari ruang lingkup masalah di tangan membantu mendapatkan percakapan off pada jalur yang benar. Kemudian, tetap fokus dan menghindari penyimpangan dan percakapan tangensial (baik oleh pelatih atau karyawan).
Mengacu pada rencana kinerja. Rencana ini merupakan dasar bagi harapan bagi pekerjaan yang harus dilakukan.
Tekankan positif. Coaching sesi, bahkan mereka yang berfokus pada perbaikan yang diperlukan, juga harus mencakup pengakuan apa yang karyawan lakukan dengan benar, di mana ia unggul, dan karakteristik perilaku teladan. Pengakuan ini memperkuat perilaku yang baik dan prestasi dengan pujian, memberikan karyawan model yang baik dari jenis pekerjaan yang diinginkan, dan, bahkan ketika membahas kekurangan, mulai pertemuan dengan catatan positif.
Fokus pada perilaku dan kinerja, bukan kepribadian. Idenya adalah untuk meningkatkan kerja ketimbang mengkritisi orang tersebut. Pendekatan itu juga membuat pembinaan lebih dialog dan kemungkinan untuk membuat karyawan kurang defensif dan lebih terbuka dengan apa supervisor / pelatih yang menyarankan.
Mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan. Jadilah spesifik tentang apa yang perlu diperbaiki dan apa yang akan dianggap sebagai pencapaian perbaikan yang memadai. Mendapatkan sebagai presisi banyak dan rinci mungkin pada titik ini biasanya membantu baik atasan dan karyawan.
Dengarkan baik-baik. Sesi pelatihan adalah dialog. Pelatih perlu meminta sudut pandang karyawan, mendengarkan dengan seksama ketika sedang dijelaskan, dan terbuka terhadap ide-ide baru. Pelatih perlu untuk bertanya tentang apakah ada unsur-unsur dari pekerjaan yang terlalu kompleks untuk karyawan untuk memahami dan apakah pekerjaan karyawan lain, atau tim lain, impinges pada kemampuan karyawan untuk mendapatkan nya pekerjaan yang dilakukan. Apakah karyawan tersebut memiliki terlalu banyak untuk melakukan atau kesulitan dalam menentukan prioritas atau mengikuti melalui? Apakah ada keadaan khusus yang tersembunyi mencegah karyawan dari fokus pada pekerjaan? Apakah ada cara yang sama sekali baru yang tersedia untuk mempertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan?
Ekspresikan rasa percaya diri. Karyawan perlu memahami bahwa manajer memiliki iman mereka dan kepercayaan dalam kemampuan mereka untuk meningkatkan dan memperkuat kerja mereka. Jika tidak, sesi pelatihan dapat menjadi negatif. Pelatih datang sebagai menuduh, dan karyawan memilih bertahan.
Setuju, saling, pada langkah-langkah yang perlu diambil jika perbaikan yang diperlukan. Menyepakati perbaikan adalah bagian yang paling menantang, dan yang paling penting, dari sesi. Pelatih mungkin telah datang ke sesi dengan beberapa dianggap baik wawasan dan solusi, tetapi mereka cenderung berubah, atau setidaknya direvisi, karena sesi tersebut berjalan seiring. Pelatih perlu merumuskan dan mengartikulasikan dengan jelas apa yang dia menyarankan, karyawan perlu bereaksi, setelah beberapa diskusi, kedua belah pihak harus sepakat tentang apa yang akan dilakukan. Biasanya, perubahan ini adalah hal-hal tertentu yang karyawan perlu melakukan, tetapi mereka mungkin termasuk kontribusi dari supervisor / pelatih, juga, seperti alat yang lebih baik, tugas yang lebih jelas, atau dukungan untuk pelatihan atau pengembangan profesional.
Menulis ringkasan sesi. Pelatih, atau manajer, perlu untuk mendokumentasikan poin penting dari sesi dan perbaikan setuju untuk, baik sebagai pengingat dari masalah dan saran pembinaan, atau untuk berbagi dengan karyawan - untuk masalah yang lebih besar dan / atau untuk membuat titik tentang kebutuhan untuk perubahan tertentu.
Menindaklanjuti untuk melihat apakah ada perubahan. Jika disepakati perbaikan tidak dibuat, dalam jumlah waktu yang wajar, mengambil tindakan yang tepat.
Memahami ketika pembinaan telah mencapai batas-batasnya. Kadang-kadang, taktik lain yang diperlukan, seperti disiplin progresif.
Yang paling sangat termotivasi dan karyawan yang efektif adalah orang-orang yang merasa bahwa pekerjaan mereka benar-benar penting, bahwa mereka berkontribusi terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, dan bahwa nilai-nilai pribadi mereka sejajar baik dengan nilai-nilai program dan prioritas. Dalam pengaturan di mana sumber daya moneter dapat menjadi sederhana dan terbatas, membantu karyawan melihat tujuan dalam, dan merasa terhubung dengan, pekerjaan mereka membuat mereka termotivasi dan produktif
Pendekatan pembinaan konsisten dengan budaya program produktif di mana orang yang bertanggung jawab menetapkan arah, panduan, dan mendorong tetapi tidak over-mengawasi atau memberikan terlalu banyak detail tentang bagaimana melakukan pekerjaan. Pelatih melaksanakan beberapa fungsi [Catatan Editor: Sumber untuk bagian ini adalah Coaching Efektif oleh Michael J. Cook dan Coaching dan Mentoring: Cara Mengembangkan Bakat Top dan Mencapai Kinerja Kuat disusun oleh Harvard Business School Press]:
Mengembangkan, mendukung, dan mendorong. Jenis dukungan sangat membantu, terutama ketika karyawan baru, tugas baru dan beberapa preseden telah ditetapkan, atau kemunduran telah terjadi yang dapat mengakibatkan keputusasaan. Pelatih yang baik mengangkat orang ke tingkat baru, mereka mencoba menciptakan situasi di mana bantuan mereka tidak lagi benar-benar dibutuhkan.
Menilai kekuatan dan kelemahan. Penilaian ini dapat digunakan sebagai cara untuk memperkuat pendekatan tim. Coaching adalah pekerjaan on-the-spot, up-close-dan-pribadi. Pelatih melihat orang-orang dalam tindakan, perhatikan bagaimana mereka mengatasi masalah, mengamati bagaimana mereka bergaul dengan satu sama lain, dan menilai kekuatan dan kelemahan. Mereka mengidentifikasi daerah-daerah di mana keterampilan individu mungkin perlu memperkuat atau upgrade. Di sisi lain, mereka juga melihat bagaimana keterampilan individu dapat saling melengkapi. Misalnya, seseorang yang kuat pada analisis, sintesis lain pada, sepertiga pada komunikasi, dan keempat pada presentasi.
Membina hubungan kerja yang produktif. Pelatih menetapkan contoh yang baik, bekerja diam-diam pada keterampilan sosial masyarakat, mendukung perilaku yang baik, dan menunjukkan negatif dari perilaku tidak kooperatif, yang menambahkan hingga tempat kerja, lebih baik lebih produktif.
Memberikan bimbingan dan konseling. Karyawan menginginkan perhatian, bimbingan, umpan balik, pujian, bahkan koreksi. Mereka ingin tahu seberapa baik mereka lakukan, bagaimana mereka bisa berbuat lebih baik, di mana mereka melebihi harapan. Mereka butuh bantuan navigasi di mana aturan tidak membantu banyak, tetapi aturan-aturan tidak tertulis yang sangat penting. Pelatih menyediakan semua pesan-pesan.
Doronglah anggota tim. Pelatih yang baik terus-menerus membawa keluar yang terbaik pada orang, mendorong mereka untuk berbuat lebih baik, menunjukkan peluang, menunjukkan cara-cara alternatif melanjutkan, mengeksplorasi alternatif, dan mendorong pengembangan individu.
Menyampaikan penghargaan. Coaching memberikan kesempatan alami untuk mengucapkan "terima kasih," untuk memuji upaya yang solid dan bekerja, memuji hasil yang berkualitas tinggi, dan menyampaikan penghargaan untuk usaha ekstra untuk mendapatkan sesuatu dilakukan pada
waktu.
Mengidentifikasi dan mendiagnosa masalah kinerja. Pelatih mengamati, mengajukan pertanyaan, dan mendengarkan. Seringkali, karyawan memiliki wawasan berharga dan pendapat, dengan mendengarkan, pelatih memahami wawasan, karyawan merasa dihargai dan diberdayakan, dan pintu dibuka ke solusi kooperatif. Pelatih kemudian pindah ke menyarankan cara-cara untuk memperbaiki kinerja tidak memuaskan atau tidak dapat diterima.
Mengamati dan menganalisis masalah perilaku. Ini bagian dari pembinaan melibatkan sikap menilai, sikap, dan interaksi. Apakah masalah yang mempengaruhi produktivitas? Apakah sesuatu yang mengganggu di tempat kerja? Menyebabkan gangguan? Melemahkan moral? Kesabaran dan penilaian yang baik dapat menyebabkan solusi yang disampaikan melalui pembinaan - dan, kadang-kadang, ketekunan, dan pengulangan - sebelum masalah tumbuh.
Memberikan umpan balik. Pelatih memberikan informasi berharga kepada karyawan tentang bagaimana mereka lakukan, apa yang mereka lakukan benar, dan di mana mereka butuhkan untuk memperbaiki. Ini adalah jalan dua arah, karyawan berdiskusi dengan pelatih mana mereka membutuhkan bantuan dan bantuan. Pembinaan ini dilakukan dengan cara yang tepat waktu, ketika masalah muncul, dan tidak lama sesudahnya, seperti selama tinjauan kinerja tahunan.
Membantu karyawan mempersiapkan tanggung jawab baru. Pembinaan yang baik membantu orang belajar dan tumbuh. Pelatih membantu mempersiapkan orang untuk peran yang lebih penting di kemudian hari.
Meningkatkan retensi. Coaching membangun kepercayaan dan dapat membantu mengurangi omset karena orang lebih termotivasi dan setia ketika atasan mereka mengambil minat pada mereka dan membantu mereka memperbaiki.
Meningkatkan kinerja dan moral. Coaching meningkatkan kinerja dengan mendorong karyawan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri. Ini meningkatkan moral dan harga diri ketika manajer menunjukkan bunga riil pada karyawan, ada untuk mereka, dan benar-benar ingin membantu mereka meningkatkan. Ini manfaat dari pembinaan dapat menerjemahkan komitmen dan kegembiraan tentang pekerjaan dan dedikasi untuk program.
Carilah saat coachable - peluang kecil tapi tepat waktu untuk memberikan sedikit wawasan - dan juga menjadwalkan sesi pelatihan yang lebih formal. Bagian dari sesi pelatihan adalah pendekatan dialog dan investigasi. Supervisor / pelatih sedang mencoba untuk mencari tahu mengapa sesuatu yang tidak bekerja dengan baik atau mendapatkan dilakukan memuaskan. Sesi ini harus dilakukan secara pribadi, jauh dari pandangan dan pendengaran orang lain. Sebuah sesi pelatihan yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Membuat / mengambil waktu untuk pelatih. Buatlah janji dengan karyawan jika perlu. Cari tempat yang bebas dari gangguan, tidak ada panggilan telepon atau gangguan lain. Fokus pada masalah di tangan.
Menetapkan tujuan untuk pertemuan. Sebuah pernyataan yang sederhana dan jelas dari ruang lingkup masalah di tangan membantu mendapatkan percakapan off pada jalur yang benar. Kemudian, tetap fokus dan menghindari penyimpangan dan percakapan tangensial (baik oleh pelatih atau karyawan).
Mengacu pada rencana kinerja. Rencana ini merupakan dasar bagi harapan bagi pekerjaan yang harus dilakukan.
Tekankan positif. Coaching sesi, bahkan mereka yang berfokus pada perbaikan yang diperlukan, juga harus mencakup pengakuan apa yang karyawan lakukan dengan benar, di mana ia unggul, dan karakteristik perilaku teladan. Pengakuan ini memperkuat perilaku yang baik dan prestasi dengan pujian, memberikan karyawan model yang baik dari jenis pekerjaan yang diinginkan, dan, bahkan ketika membahas kekurangan, mulai pertemuan dengan catatan positif.
Fokus pada perilaku dan kinerja, bukan kepribadian. Idenya adalah untuk meningkatkan kerja ketimbang mengkritisi orang tersebut. Pendekatan itu juga membuat pembinaan lebih dialog dan kemungkinan untuk membuat karyawan kurang defensif dan lebih terbuka dengan apa supervisor / pelatih yang menyarankan.
Mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan. Jadilah spesifik tentang apa yang perlu diperbaiki dan apa yang akan dianggap sebagai pencapaian perbaikan yang memadai. Mendapatkan sebagai presisi banyak dan rinci mungkin pada titik ini biasanya membantu baik atasan dan karyawan.
Dengarkan baik-baik. Sesi pelatihan adalah dialog. Pelatih perlu meminta sudut pandang karyawan, mendengarkan dengan seksama ketika sedang dijelaskan, dan terbuka terhadap ide-ide baru. Pelatih perlu untuk bertanya tentang apakah ada unsur-unsur dari pekerjaan yang terlalu kompleks untuk karyawan untuk memahami dan apakah pekerjaan karyawan lain, atau tim lain, impinges pada kemampuan karyawan untuk mendapatkan nya pekerjaan yang dilakukan. Apakah karyawan tersebut memiliki terlalu banyak untuk melakukan atau kesulitan dalam menentukan prioritas atau mengikuti melalui? Apakah ada keadaan khusus yang tersembunyi mencegah karyawan dari fokus pada pekerjaan? Apakah ada cara yang sama sekali baru yang tersedia untuk mempertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan?
Ekspresikan rasa percaya diri. Karyawan perlu memahami bahwa manajer memiliki iman mereka dan kepercayaan dalam kemampuan mereka untuk meningkatkan dan memperkuat kerja mereka. Jika tidak, sesi pelatihan dapat menjadi negatif. Pelatih datang sebagai menuduh, dan karyawan memilih bertahan.
Setuju, saling, pada langkah-langkah yang perlu diambil jika perbaikan yang diperlukan. Menyepakati perbaikan adalah bagian yang paling menantang, dan yang paling penting, dari sesi. Pelatih mungkin telah datang ke sesi dengan beberapa dianggap baik wawasan dan solusi, tetapi mereka cenderung berubah, atau setidaknya direvisi, karena sesi tersebut berjalan seiring. Pelatih perlu merumuskan dan mengartikulasikan dengan jelas apa yang dia menyarankan, karyawan perlu bereaksi, setelah beberapa diskusi, kedua belah pihak harus sepakat tentang apa yang akan dilakukan. Biasanya, perubahan ini adalah hal-hal tertentu yang karyawan perlu melakukan, tetapi mereka mungkin termasuk kontribusi dari supervisor / pelatih, juga, seperti alat yang lebih baik, tugas yang lebih jelas, atau dukungan untuk pelatihan atau pengembangan profesional.
Menulis ringkasan sesi. Pelatih, atau manajer, perlu untuk mendokumentasikan poin penting dari sesi dan perbaikan setuju untuk, baik sebagai pengingat dari masalah dan saran pembinaan, atau untuk berbagi dengan karyawan - untuk masalah yang lebih besar dan / atau untuk membuat titik tentang kebutuhan untuk perubahan tertentu.
Menindaklanjuti untuk melihat apakah ada perubahan. Jika disepakati perbaikan tidak dibuat, dalam jumlah waktu yang wajar, mengambil tindakan yang tepat.
Memahami ketika pembinaan telah mencapai batas-batasnya. Kadang-kadang, taktik lain yang diperlukan, seperti disiplin progresif.
Yang paling sangat termotivasi dan karyawan yang efektif adalah orang-orang yang merasa bahwa pekerjaan mereka benar-benar penting, bahwa mereka berkontribusi terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, dan bahwa nilai-nilai pribadi mereka sejajar baik dengan nilai-nilai program dan prioritas. Dalam pengaturan di mana sumber daya moneter dapat menjadi sederhana dan terbatas, membantu karyawan melihat tujuan dalam, dan merasa terhubung dengan, pekerjaan mereka membuat mereka termotivasi dan produktif
Anda mau sesi free sesi coaching silahkan klik disini.
FACILITATING LEARNING AND RESULTS
D. FACILITATING LEARNING AND RESULTS
8.
Creating Awareness -
Ability to integrate and accurately evaluate multiple sources of information,
and to make interpretations that help the client to gain awareness and thereby
achieve agreed-upon results.Goes beyond what is said in assessing client's
concerns, not getting hooked by the client's description,Invokes inquiry for
greater understanding, awareness and clarity, Identifies for the client
his/her underlying concerns, typical and fixed ways of perceiving
himself/herself and the world, differences between the facts and the
interpretation, disparities between thoughts, feelings and action, Helps
clients to discover for themselves the new thoughts, beliefs, perceptions,
emotions, moods, etc.
That strengthen their
ability to take action and achieve what is important to them, Communicates
broader perspectives to clients and inspires commitment to shift their
viewpoints and find new possibilities for action, Helps clients to see the
different, interrelated factors that affect them and their behaviors (e.g., thoughts,
emotions, body, background), Expresses insights to clients in ways that
are useful and meaningful for the client, identifies major strengths vs.
major areas for learning and growth, and what is most important to address
during coaching, Asks the client to distinguish between trivial and
significant issues, situational vs. recurring behaviors, when detecting a
separation between what is being stated and what is being done.
9.
Designing Actions -
Ability to create with the client opportunities for ongoing learning, during
coaching and in work/life situations, and for taking new actions that will most
effectively lead to agreed-upon coaching results.Brainstorms and assists the
client to define actions that will enable the client to demonstrate, practice
and deepen new learning,Helps the client to focus on and systematically explore
specific concerns and opportunities that are central to agreed-upon coaching
goals, Engages the client to explore alternative ideas and solutions, to
evaluate options, and to make related decisions, Promotes active
experimentation and self-discovery, where the client applies what has been
discussed and learned during sessions immediately afterwards in his/her work or
life setting, Celebrates client successes and capabilities for future growth, Challenges
client's assumptions and perspectives to provoke new ideas and find new
possibilities for action, Advocates or brings forward points of view that
are aligned with client goals and, without attachment, engages the client to
consider them, Helps the client "Do It Now" during the coaching
session, providing immediate support, Encourages stretches and challenges
but also a comfortable pace of learning.
back article next article
FACILITATING LEARNING AND RESULTS accauntability
Subscribe to:
Posts (Atom)