Thursday 6 December 2012

seminar bisnis (manfaat)

Menghadiri Seminar Bisnis Membantu Meningkatkan Bisnis Anda



Seminar bisnis tidak hanya menyediakan Anda dengan informasi berharga tentang industri Anda bekerja, mereka juga adalah cara untuk bertemu orang lain di bidang Anda dan membuat kontak yang dapat digunakan di kemudian hari. Seminar bisnis yang paling terakhir dua sampai tiga hari dan mencakup banyak diskusi tentang topik yang terkait dengan bisnis, ekonomi, etika, dan topik-topik tertentu yang berhubungan dengan bidang Anda. Meskipun Anda mungkin tidak ingin menghadiri setiap seminar bisnis yang datang  kepada Anda, Anda harus menghadiri sekurang-kurangnya satu per tahun untuk tetap di atas tren bisnis terbaru dan produk.

Jika Anda menjalankan bisnis kecil, seminar dapat memberikan Anda kesempatan untuk bertemu dengan pemilik usaha kecil lainnya dan ahli yang dapat memberikan nasihat dan perspektif. Anda akan belajar cara-cara baru untuk mengatur bisnis Anda, menghubungi klien, dan Anda juga akan belajar tentang teknologi terbaru yang dapat membuat menjalankan bisnis Anda lebih efisien. Seminar lokal dan nasional yang diselenggarakan sepanjang waktu, jadi tergantung pada jadwal Anda dan apa yang Anda ingin belajar, Anda harus mencari tahu banyak tentang seminar ini mungkin. Mulai lokal sehingga Anda dapat bertemu pemilik usaha lainnya. Ini adalah cara yang baik untuk meningkatkan bisnis Anda dan kontak bisnis.

Seminar bisnis nasional mencakup presentasi tambahan dari mereka yang memproduksi peralatan kantor dan teknologi lainnya yang mungkin menjadi investasi penting ketika Anda ingin memperluas bisnis Anda. Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang siapa yang berbicara di sebuah seminar dengan mengunjungi website yang dibuat untuk menyorot acara tersebut. Anda dapat meminta brosur, membaca artikel online, dan mendaftar untuk diskusi tertentu. Anda juga dapat memesan kamar hotel jika Anda perlu untuk menghubungi orang lain dan siapa yang akan hadir. Dengan pratinjau seminar di internet, Anda juga dapat mengetahui biaya keseluruhan kehadiran dan apakah itu layak menghadiri.

Setelah Anda memulai bisnis Anda sendiri, Anda mungkin mempertimbangkan untuk memperluas di masa depan. Ini mungkin berarti harus melacak pengeluaran berbeda karena alasan pajak, Anda mungkin perlu menyewa karyawan, dan Anda mungkin harus berinvestasi dalam peralatan yang lebih baik. Sebelum mengambil risiko, menghadiri seminar bisnis yang telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Anda akan dapat duduk dan mendengarkan orang-orang yang telah di mana Anda berada dan siapa yang dapat memberikan Anda nasihat suara sehingga Anda dapat membuat keputusan yang terbaik untuk bisnis Anda. Perlu diingat bahwa Anda tidak harus mengambil semua saran mereka ke jantung, tetapi hanya mengetahui bahwa orang lain telah berada di posisi Anda membuatnya lebih mudah untuk melanjutkan. Anda juga akan mempelajari lebih lanjut tentang siapa yang harus dihubungi jika informasi lebih lanjut diperlukan mengenai pajak dan mempekerjakan karyawan

untuk mengetahui agenda seminar bisnis klik link ini.

bisnis



Membeli Bisnis, Waspadalah Jebakan

Sangat mudah untuk melarikan diri sebagian besar kesalahan besar dalam pembelian perusahaan jika Anda hanya melakukan sedikit riset sebelumnya. Sebelum menandatangani pada garis putus-putus, melakukan penelitian untuk memastikan bahwa semua adalah dalam rangka dengan pembelian bisnis Anda? Ketika Anda sudah menjual, bisnis Anda akan menawarkan nilai yang baik untuk calon pembeli.
Hati-hati memeriksa poin bisnis yang kuat dan lemah, serta potensi dan bahaya. Menyelesaikan analisis SWOT. Bayar perhatian khusus pada alasan bisnis yang ada dan memvisualisasikan kepada diri sendiri berikut: "itu akan sekitar sepuluh tahun lagi?"

Ketika membeli sebuah bisnis dengan sejarah didirikan, Anda harus menentukan apakah Anda akan mampu untuk terus melakukan apa yang diperlukan untuk menjamin relevansi bisnis dalam perekonomian saat ini. Carilah bisnis yang telah dalam bisnis selama setidaknya tiga sampai lima tahun. Anda mendapatkan sejarah dan tren penjualan dengan pengalaman.
Membeli perusahaan yang telah membentuk citra, merek dan reputasi yang solid. Pikirkan tentang berapa biaya untuk mengembangkan merek.
Pastikan bahwa setiap desain, paten dan merek dagang yang akan digunakan telah didaftarkan oleh bisnis. Kadang-kadang Kekayaan Intelektual merupakan aset utama nyata perusahaan.
Pelajari pentingnya item perusahaan dan berbagai layanan. Hal ini sering terlalu sulit untuk menciptakan bisnis yang sukses keluar dari perusahaan yang memiliki berkualitas rendah barang atau jasa yang buruk.
Pastikan bahwa kontrak pemasok adalah di tempat, dan mendapatkan dokumen ditandatangani jika mungkin.
Pastikan bahwa ada lebih dari satu pemasok. Apa yang terjadi jika pemasok tidak dapat lagi menyediakan persediaan? Hal ini juga berlaku untuk basis pelanggan. Dalam setiap situasi, baik menyebar sama dengan lebih aman.
Sewa harus cukup lama dan datang senilai istilah masuk akal. Dapatkah properti dibeli?
Cari tahu mengapa itu sedang dijual. Pensiun adalah alasan yang sangat sah untuk menjual.
Dalam acara vendor mengklaim bisnis, Anda harus melihat ke dalam apakah atau bukan karyawan kunci hadir dan memikirkan cara-cara untuk mempertahankan kemudian sesuai kebutuhan.
Apa nilai kredit yang perusahaan miliki? Kredit yang buruk menunjukkan kurang dari kinerja perusahaan yang optimal.
Apakah sistem bisnis yang memadai di tempat? Salah satu cara untuk mengurangi risiko dalam pembelian bisnis adalah untuk memastikan bahwa mereka memiliki sistem yang baik di tempat. Apakah sepenuhnya terkomputerisasi? Pertanyaan untuk meminta pembeli adalah: "Berapa jumlah uang yang terlibat dalam rangka untuk menyelesaikan sistem organisasi perusahaan?"
Periksa faktor utama mengenai perusahaan. Apakah mereka berubah terutama dari satu tahun ke tahun berikutnya? Misalnya, apakah mereka ayunan besar dalam laba kotor atau bersih dari waktu ke waktu? Mempertimbangkan boom biasa dan siklus bust bisnis, adalah tingkat persediaan cukup bahkan dari tahun ke tahun? Jika jawabannya tidak, lalu mengapa? Bisnis harus dianalisis tahun ke tahun dan dibandingkan dengan standar industri.
Periksa keuangan Anda dan menentukan apakah ada uang yang cukup untuk mempertahankan Anda selama 12 bulan atau lebih. Lacks jika dana adalah penyebab utama kegagalan bisnis. Berapa banyak uang yang pemilik saat ini perlu?
Pelajari semua yang Anda dapat tentang pesaing Anda. Menentukan kekuatan perusahaan, dan mengapa? Siapa pesaing?
Persediaan dapat menyakiti Anda. Hindari bisnis yang memiliki banyak persediaan. Dapatkah inventarisasi semua akan dijual?
Pastikan semua peralatan adalah studi dan tahan lama. Bagaimana saat ini atau usang peralatan? Apakah Anda harus meng-upgrade semua itu? Berapa yang harganya?
Lihatlah ke semua gosip lokal. Untuk menggali rumor atau alasan khusus yang menyebabkan penjualan bisnis, berbicara dengan orang di sekitar lingkungan bisnis.
Apakah Anda mampu menjalankan bisnis? Lihat diri Anda memiliki bisnis ini. Apakah pemilik bisnis mendapatkan begitu terlibat dengan bisnis yang sebenarnya menyebabkan kerugian bisnis? Akankah penjual mengambil dengan dia semua goodwill yang Anda meletakkan untuk? Apakah ini dicegah? Akankah penjual membiarkan Anda menunda pembayaran atau membayar atau kinerja? Dapatkah Anda membiayai dengan vendor?
Akhirnya, jangan dikuasai oleh emosi. Ini bukan satu-satunya bisnis yang tersedia untuk membeli

usaha kecil



Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.[1] Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.[2]


Kondisi UKM di Indonesia Saat Ini


Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar berdasarkan statistik UKM tahun 2004-2005 adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4) Pengangkutan dan Komunikasi; serta (5) Jasa ? Jasa.[3] Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1) Pertambangan dan Penggalian; (2) Bangunan; (3) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta (4) Listrik, Gas dan Air Bersih.[4] Secara kuantitas, UKM memang unggul, hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %) berbentuk usaha skala kecil dan menengah (UKM). Namun secara jumlah omset dan aset, apabila keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan, belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.[5]

Data-data tersebut menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta, khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi untuk menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB, mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui perpajakan.[6]


Pengembangan Sektor UKM


Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. “Hampir semua usaha besar berawal dari UKM.[7] Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang.[8]

Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah. Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.

Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi.[9] Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.[10]

Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan dinamis. Jadi, upaya mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak mempertimbangkan pembangunan (khususnya ekonomi) lebih luas.[11] Konsep pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk ‘aturan main’ bagi pelaku usaha (termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan dilaksanakan secara berkesinambungan.[12] Kebijakan ekonomi (terutama pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi terciptanya keterkaitan antara usaha besar dan UKM.[13]

Saat ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun 2020.[14] Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif sekaligus negatif bagi UKM. Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing dengan produk dan jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif apabila sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.


Permasalahan yang Dihadapi UKM


Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain meliputi:[15]


A. Faktor Internal


1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan


Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

Terkait dengan hal ini, UKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.[16]


2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.

1. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar

Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.

2. Mentalitas Pengusaha UKM

Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai UKM, yaitu semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri.[17] Semangat yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko.[18] Suasana pedesaan yang menjadi latar belakang dari UKM seringkali memiliki andil juga dalam membentuk kinerja. Sebagai contoh, ritme kerja UKM di daerah berjalan dengan santai dan kurang aktif sehingga seringkali menjadi penyebab hilangnya kesempatan-kesempatan yang ada.

3. Kurangnya Transparansi

Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.


B. Faktor Eksternal


1. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif


Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap brutto (investasi).[19] Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.[20]

Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar.

Kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.


2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.


3. Pungutan Liar

Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.


4. Implikasi Otonomi Daerah

Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UKM. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing UKM. Disamping itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.


5. Implikasi Perdagangan Bebas

Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.


6. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek

Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.


7. Terbatasnya Akses Pasar

Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.


8. Terbatasnya Akses Informasi

Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.


Langkah yang Sudah Ditempuh


Sesungguhnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan untuk pemberdayaan UKM, terutama lewat kredit bersubsidi dan bantuan teknis. Kredit program untuk pengembangan UKM bahkan dilakukan sejak 1974. Kredit program pertama UKM, Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), yang menyediakan kredit investasi dan modal kerja permanen, dengan masa pelunasan hingga 10 tahun, dan suku bunga bersubsidi.[21]

Setelah deregulasi perbankan pada 1988, kredit UKM dengan bunga bersubsidi secara berangsur dihentikan, diganti dengan kredit bank komersial. Selain itu, donor internasional juga menyusun kredit program investasi bagi UKM dalam mata uang rupiah. Antara 1990 dan 2000, Bank Indonesia mendanai berbagai kredit program dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Sangat Sederhana (KPRS/SS), dan Kredit Usaha Kecil dan Mikro yang disalurkan melalui koperasi dan bank perkreditan rakyat.[22] Selain itu, NPWP sebagai prasyarat pengajuan kredit di Perbankan juga telah dihapuskan, dimana hal ini memberikan peluang dan kesempatan yang lebih besar bagi kita untuk mengakses modal dari sisi perbankan.[23]


Selain peran dari Pemerintah, dunia akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga penelitian, juga telah melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan UKM. Salah satu diantaranya adalah program GTZ-RED yang diadakan atas dukungan GOPA/Swisscontact yang telah berjalan sejak tahun 2003. Program ini bergerak langsung ke daerah-daerah dengan menggunakan metode enabling environment dengan fokus pada Business Climate Survey (BCS) dan Regulatory Impact Assessment (RIA) yang dilakukan oleh Technical Assisstance (TA). Tim TA ini dimotori oleh Center for Micro and Small Enterprise Dynamics (CEMSED) Universitas Satya Wacana. Tim ini telah melakukan survey, pelatihan, workshop terhadap UKM di daerah-daerah, menciptakan jaringan dengan seluruh pihak terkait UKM termasuk Pemerintah Daerah, serta membuat daftar Peraturan Daerah yang perlu untuk diperbaiki.


Langkah yang Dapat Ditempuh


Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh UKM dan langkah-langkah yang selama ini telah ditempuh, maka kedepannya, perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut:[24]

1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif

Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.

2. Bantuan Permodalan

Pemerintah perlu memperluas skema kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura. Pembiayaan untuk UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Sampai saat ini, BRI memiliki sekitar 4.000 unit yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit yang melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM agar dapat berjalan dengan baik, karena selama ini LKM non koperasi memilki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.

3. Perlindungan Usaha

Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).

4. Pengembangan Kemitraan

Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Selain itu, juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.

5. Pelatihan

Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.

6. Membentuk Lembaga Khusus

Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.

7. Memantapkan Asosiasi

Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.

8. Mengembangkan Promosi

Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.

9. Mengembangkan Kerjasama yang Setara

Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.

10. Mengembangkan Sarana dan Prasarana

Perlu adanya pengalokasian tempat usaha bagi UKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UKM tersebut.

bisnis indonesia


Manfaat bisnis di Indonesia


Dalam 50 tahun terakhir, Indonesia telah mengalami perubahan ekonomi yang pesat dan telah tumbuh menjadi perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Berkat lokasi strategis geografis dan ekonomi yang booming, ada banyak manfaat dari melakukan bisnis di Indonesia. Kesadaran budaya Communicaid ini program pelatihan Melakukan bisnis di Indonesia akan memungkinkan pengusaha untuk mengambil keuntungan penuh dari manfaat dari melakukan bisnis dengan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah di Indonesia:


Geografis Lokasi


Terletak di Asia Tenggara, Indonesia terdiri dari 17.508 pulau. Ini adalah negara terpadat keempat di dunia dan memiliki penduduk muslim terbesar (CIA Factbook).


Tetangga terdekat Indonesia adalah Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan Samudera Hindia di sisi Barat dan Samudera Pasifik di Timur. Bangsa ini menempati urutan kelima di dunia dalam daftar negara-negara dengan saluran air terpanjang, yang membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk perdagangan luar negeri.

Booming Ekonomi

Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh pesat antara tahun 1980 dan 1995. Namun Indonesia adalah salah satu negara paling sulit dipukul oleh krisis keuangan Asia pada tahun 1997. Karena ketidakstabilan politik dan korupsi, proses pemulihan lambat. Saat ini, ekonomi Indonesia telah tumbuh menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan negara ini sekarang menjadi anggota dari negara G20 besar di dunia (G20). Tujuan ekspor atas dan investor adalah Amerika Serikat, China, Jepang dan Singapura.

Pemerintah Anti-korupsi Strategi

Sejak kemerdekaan, Indonesia telah menderita akibat korupsi di semua tingkat bisnis dan politik. Ini korupsi dikombinasikan dengan birokrasi yang rumit menciptakan kesulitan bagi organisasi yang berminat dalam melakukan bisnis di Indonesia. Pada tahun 2004 pemilu demokratis pertama diadakan, dengan Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai Presiden. Pemerintah baru bertekad untuk memerangi korupsi dan birokrasi. Yudhoyono juga berjuang dengan korupsi di semua tingkat pemerintahan, tanpa menyisakan para pejabat tinggi. Ini semua adalah perubahan yang sangat positif yang menggabungkan untuk membuat melakukan bisnis di Indonesia bahkan lebih menarik.

Berhasil melakukan bisnis di Indonesia memerlukan pemahaman budaya bisnis Indonesia dan etiket. Lintas-budaya program pelatihan Communicaid ini seperti Doing Business di Indonesia dan Bernegosiasi dengan Indonesia akan memastikan Anda memiliki pemahaman dan keahlian yang diperlukan untuk bisnis Anda berupaya melakukan ketika melakukan bisnis di Indonesia.

Wednesday 5 December 2012

seminar motivasi


Seminar motivasi bisa menjadi panggilan untuk Anda


Seminar motivasi tentu telah berkembang sebagai salah satu yang paling dicari setelah program dalam dunia modern. Memang menyelenggarakan seminar tersebut untuk tujuan tim membangun atau memotivasi karyawan untuk produktivitas yang lebih baik, seminar motivasi telah menjadi norma di mana-mana. Bahkan, dalam skenario modern sebagian besar perusahaan multinasional dan organisasi telah menunjuk tim profesional waktu bangunan penuh untuk membuat karyawan mereka lebih efisien. Hal ini karena dengan tim yang dinamis, Anda dapat mencapai lebih dan Anda bahkan dapat melakukan tugas yang sulit dibandingkan jika Anda berada pada Anda sendiri.

Kemudian tentu saja, fitur lainnya dalam sebuah seminar membangun adalah pembelajaran beberapa keterampilan seperti kemampuan untuk menjual yang dapat pergi jauh dalam keberhasilan suatu usaha bisnis. Ini lebih merupakan titik layak dipertimbangkan bahwa keterampilan tersebut memainkan peran penting dalam keberhasilan dan bahkan peringkat atas strategi pemasaran atau memiliki keterampilan manajemen yang baik. Juga, sebagai bagian dari tim, Anda memahami tanggung jawab Anda yang mengajarkan semua orang di sekitar Anda dan membantu mereka melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik.

Tidak diragukan lagi, bagian terbaik tentang seminar tersebut adalah bahwa semua orang menjadi bertanggung jawab atas keberhasilan orang lain dan menyadari pentingnya berbagi informasi dengan orang lain. Seperti yang kita tahu bahwa tim adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mewujudkan "mimpi" dan ada perbedaan besar antara bekerja menuju mimpi dan hanya menjaga garis bawah. Oleh karena itu, seminar motivasi tersebut memainkan peran penting dalam menjaga Anda terus-menerus berfokus pada bottom line. Juga, tidak lupa bahwa seminar sukses seperti sering dapat menjadi sumber penting dari belajar teknik baru untuk mengangkat penjualan Anda atau trik baru / cara untuk memaksimalkan keuntungan.

Dengan cara lain, menghadiri seminar motivasi tersebut dapat menjadi waktu hidup kesempatan untuk bertemu dengan beberapa orang yang paling terkenal dan berjasa di dunia yang mudah dapat memikat penonton dan berbagi praktik terbaik, pengalaman dan pelajaran hidup dengan efektif menggunakan alat-alat seperti humor , bercerita, orisinalitas dalam pidato mereka. Terakhir tapi tidak sedikit, seminar memaksa Anda untuk memperluas cakrawala Anda dan membuka pandangan baru bagi Anda. Anda akan melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan orang lain dan Anda mungkin akan menyadari bahwa Anda telah menetapkan tujuan dan sasaran Anda terlalu rendah. Jadi, hal itu pasti ada panggilan untuk Anda untuk mengikuti seminar motivasi.

leadership



Pengembangan leadership, Mengembangkan Keterampilan Belajar Leadership

Leadership (Kepemimpinan) sangat penting bagi keberhasilan berkelanjutan setiap organisasi. Seorang pemimpin besar di atas membuat perbedaan besar untuk nya atau organisasinya. Semua orang akan setuju dengan pernyataan ini. Para ahli di bidang sumber daya manusia menyebutkan pentingnya para pemimpin di semua tingkatan, dan bukan hanya bahwa pimpinan di atas. Hal ini bukan tanpa alasan bahwa perusahaan seperti 3M, Proctor & Gamble, GE, Coca Cola, HSBC dll telah diketahui dimasukkan ke dalam proses tempat untuk mengembangkan pemimpin terus menerus.

Sebutkan hal ini, bagaimanapun, dengan atasan, atau seorang manajer penjualan, atau eksekutif dalam organisasi yang paling dan Anda mungkin akan berurusan dengan tanggapan malu-malu.

Membangun Leadership (kepemimpinan)-sebuah kebutuhan strategis?

Subjek kepemimpinan dibahas secara umum oleh banyak organisasi. Kepemimpinan biasanya dipahami dalam hal atribut pribadi seperti karisma,, komunikasi inspirasi, dinamisme, insting ketangguhan,, dll, dan tidak dalam hal apa pemimpin yang baik dapat lakukan untuk organisasi mereka. Mengembangkan pemimpin jatuh dalam domain HR. Anggaran yang dibingkai dan pengeluaran yang digunakan dengan indikator seperti jam pelatihan per karyawan per tahun. Apakah niat baik di balik anggaran pelatihan bisa diterjemahkan ke dalam tindakan atau tidak, tidak dipantau.

Pengeluaran pembangunan tersebut kepemimpinan yang didasarkan hanya pada niat baik dan ide-ide umum tentang kepemimpinan mendapatkan axed di saat buruk dan mendapatkan berlebihan selama masa yang baik. Jika memiliki pemimpin besar atau baik di semua tingkatan merupakan kebutuhan strategis, sebagai perusahaan top di atas menunjukkan dan sebanyak pakar manajemen terkemuka menegaskan, mengapa kita melihat seperti berhenti dan pergi pendekatan?

Mengapa ada skeptisisme tentang program pengembangan Leadership (kepemimpinan)?

Alasan pertama adalah bahwa harapan dari baik (atau besar) pemimpin tidak didefinisikan dalam istilah operasi dan dengan cara-cara di mana hasil dapat diverifikasi. Pemimpin diharapkan untuk mencapai 'banyak hal. Mereka diharapkan untuk mengubah lamban menjadi berkinerja tinggi, berbalik perusahaan, pelanggan pesona, dan mempesona media. Mereka diharapkan untuk melakukan mujizat. Harapan ini tetap hanya angan-angan. Ini hasil yang diinginkan tidak dapat digunakan untuk memberikan petunjuk tentang kesenjangan dalam keterampilan kepemimpinan dan kebutuhan pembangunan.

Tidak adanya kerangka kerja yang komprehensif dan generik (berlaku di berbagai industri dan kondisi) untuk mendefinisikan kepemimpinan berarti bahwa upaya pengembangan kepemimpinan yang tersebar dan tidak konsisten di alam. Inkonsistensi memberikan nama yang buruk untuk program pengembangan kepemimpinan. Ini melahirkan sinisme (ini mode datang dan pergi ....) dan ketahanan terhadap setiap inisiatif baru. Ini adalah alasan kedua mengapa tujuan pengembangan kepemimpinan sering tidak terpenuhi.

Alasan ketiga adalah dalam metode yang digunakan untuk pengembangan kepemimpinan. Kepemimpinan program pengembangan bergantung pada kombinasi dari kuliah (misalnya pada mata pelajaran seperti team building, komunikasi), studi kasus, dan latihan kelompok (pemecahan masalah), dan beberapa pembicaraan inspirasi oleh para pemimpin bisnis atas atau guru manajemen.

Kadang-kadang program terdiri dari kegiatan di luar ruangan atau petualangan untuk membantu orang ikatan yang lebih baik dengan satu sama lain dan membangun tim yang lebih baik. Program-program ini menghasilkan 'merasa baik' efek dan dalam beberapa kasus peserta 'kembali' dengan rencana aksi pribadi mereka. Namun dalam sebagian besar kasus mereka gagal untuk memanfaatkan upaya yang telah masuk saya harus menyebutkan pembinaan kepemimpinan dalam meninggalnya. Di tangan seorang pelatih ahli seorang eksekutif bersedia dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinannya secara dramatis. Tapi pembinaan kepemimpinan adalah terlalu mahal dan tidak dapat diakses untuk sebagian besar eksekutif dan organisasi mereka.

Kepemimpinan-keunggulan kompetitif

Selama pekerjaan saya sebagai pemimpin bisnis dan kemudian sebagai pelatih kepemimpinan, saya menemukan bahwa itu berguna untuk mendefinisikan kepemimpinan dalam hal operasi. Ketika kepemimpinan didefinisikan dalam hal apa yang dilakukan dan dalam hal kemampuan seseorang, lebih mudah untuk menilai dan mengembangkannya.

Ketika keterampilan kepemimpinan didefinisikan dengan cara di atas hadir di semua tingkat, mereka memberikan kemampuan yang berbeda untuk sebuah organisasi. Kemampuan ini memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Organisasi dengan pipa pemimpin yang baik memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lain, bahkan mereka dengan para pemimpin besar hanya di bagian atas. Keunggulan kompetitif adalah:

1. Mereka (organisasi) dapat memecahkan masalah dengan cepat dan dapat pulih dari kesalahan cepat.

2. Mereka memiliki komunikasi yang sangat baik horisontal. Hal (proses) bergerak lebih cepat.

3. Mereka cenderung kurang sibuk dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu mereka memiliki 'waktu' bagi orang-orang luar. (Lebih dari 70% dari komunikasi internal sekitar pengingat, koreksi kesalahan dll. Mereka boros)

4. Staf mereka (tidak langsung) produktivitas yang tinggi. Ini adalah salah satu tantangan terberat manajemen.

5. Mereka pandai mengindahkan sinyal yang berkaitan dengan kualitas, keluhan pelanggan, pergeseran kondisi pasar dan preferensi pelanggan. Hal ini menyebabkan baik dan berguna bottom-up komunikasi. Pemimpin puncak cenderung memiliki jumlah kurang dari blind spot dalam organisasi tersebut.

6. Lebih mudah untuk menggelar program untuk pergeseran strategis dan juga untuk meningkatkan proses bisnis (menggunakan Six Sigma, TQM, dll). Baik bottom-up komunikasi meningkatkan top-down komunikasi juga.

7. Mereka membutuhkan lebih sedikit 'pengawasan', karena mereka sangat berakar pada nilai-nilai.

8. Mereka lebih baik untuk mencegah bencana kegagalan.

Harapan dari para pemimpin yang baik dan efektif harus diatur dengan jelas. Program pengembangan kepemimpinan harus dipilih untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang dapat diverifikasi dalam hal operasi. Karena pengembangan kepemimpinan merupakan kebutuhan strategis, ada kebutuhan untuk kejelasan tentang aspek-aspek di atas.
(Untuk mengikuti seminar leadership bisa contack ke PT Formula Bisnis Indonesia di 021-583-583-33)

MASTER TRAINER SEMINAR TRAINING MOTIVASI

GENDRO SALIM



Founder, President Director dan Master Coach dari PT. Formula Bisnis Indonesia (FBI),
Chairman dari PT. Ponny Ekspress Suksestama and PT. Lima Motto Nusantara,
NLP Training Specialist (certified by Richard Bandler, Co-Creator NLP) dan Hypnotherapy Practitioner,
Certified Coach Practitioner dan Certified Competent Coach dari Global Coach Trust (ICF Approved Coach Specific Training Hour Provider),
International Coach Federation (ICF) Coach Member,
Memiliki pengalaman Business Coaching lebih dari 5.000 jam dan memilliki semangat yang luar biasa dalam membantu para pengusaha dalam membangun usahanya masing-masing,
Aktif dalam melakukan Coaching dan Mentoring di berbagi industri seperti Garment Industry, Fitness Centre, Retail Stores, Schools, Textile Manufacturing, Home Appliance Distributors, General Distributors, Houseware Trading, Automotive Suppliers, Human Resources Services, Printing Companies, Importers, Electronic Industries, Vertical and Horizontal Property, Restaurant, Diamond Store, Design Interior, Architecture, Production House, Shoes Manufacturing, Cargo Services, Retail Franchise, Glue Distributors, Furniture Suppliers, Public Relations, dan masih banyak lagi.
Pembicara di beberapa acara Radio Talk-Show seperti: SMART FM, PAS FM, Cakrawala FM and Heart Line FM, TVRI and Q



RAY ASMORO



Founder, Director of Operation (DOO) dan Business Coach dari PT. Formula Bisnis Indonesia (FBI),
Managing Director dari PT. Ponny Ekspress Suksestama (perusahaan investigasi kredit dan jasa outsourcing yang menangani lebih dari 25 bank, lembaga keuangan bukan bank dan operator selular),
Komisaris dan Expert Trainer dari PT. Insan Berdaya Indonesia (Management, Tax dan Finance Consultant),
Certified NLP Practitioner dan Hypnotherapy,
Certified Coach Practitioner dan Competent Coach from Global Coach Trust (ICF Approved Coach Specific Training Hour Provider),
International Coach Federation (ICF) Provisional Member,
Memiliki pengalaman lebih dari 500 jam dalam memberikan coaching di berbagai industri seperti Retail, IT & Solutions, Culinary, Manufactures, General Trading, Farms, Clothing, Magazine, Tours & Travel, Boutique, Expedition, dan masih banyak lagi,
Penulis buku "Exploring Human Excellence" dan bintang tamu dari acara program TV "Muda dan Berdaya" di televisi lokal di Jawa Timur.


ARI H. HANDOJO


Shareholder, Director of Training (D.O.T) & Business Coach dari PT. Formula Bisnis Indonesia (FBI),
Country Manager of Britt World Wide Indonesia, sebuah perusahaan jaringan pemasaran multinasional yang tersebar di lebih dari 65 negara,
NLP dan Hypnotherapy Practitioner,
Certified Coach Practitioner dan Certified Competent Coach dari Global Coach Trust (ICF Approved Coach Specific Training Hour Provider),
International Coach Federation (ICF) Coach Member,
Trainer and speaker untuk beberapa perusahaan multinasional di lebih dari 9 kota di Indonesia, memiliki pengalaman Business Coaching lebih dari 700 jam di beberapa perusahaan dari berbagai macam industri seperti: Retail, IT Solutions, Manufactures, General Trade, Tour & Travel, Boutique, Expedition Company, Clothing dan masih banyak lagi,
Sering diundang sebagai pembicara oleh banyak perusahaan maupun Universitas dan juga sebagai Trainer dalam bidang business dan personal development.


REZA PRATIKTO


Shareholder, Director of Marketing (D.O.M) dan Business Coach dari PT. Formula Bisnis Indonesia (FBI),
Chief Executive Officer (C.E.O) dari PT. Core Axess Indonesia (System Integrator & IT Solutions),
Partner dari Probis-Solution (Strategy Implementation Services in Information Intelligence and Organization Development Services for Major Pharmaceutical Companies),
Memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun dalam bidang sales and marketing di berbagai macam industri seperti Golf Course Management, Automotive, Real Estate Development, Insurance and Information Technology,
Certified Behavior Assessor (CBA),
Certified NLP Practitioner,
Certified Coach Practitioner dan Competent Coach from Global Coach Trust (ICF Approved Coach Specific Training Hour Provider),
Certified Business Process Practitioner (CBP-Pract)
International Coach Federation (ICF) Coach Member,
Memiliki pengalaman lebih dari 1.000 jam dalam memberikan coaching dan training di bergagai industri seperti Tubes & Tires Manufacturing, Retail & Industrial Paint Manufacturing, Local Magazines, TV Cable Company, Restaurant, Tax and Accounting Services, Information Technology Solution Companies, Computer Distributors and Retailers, Hi-Tech Wellness Products & Services company dan masih banyak lagi.

SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal