Thursday 4 July 2013

Cara Memulai Bisnis ( Bersahabatlah dengan Pesaing)

Dalam menjalankan usaha, cara praktis yang bisa dilakukan adalah mencari pesaing yang banyak.
Persaingan membuat kita banyak belajar dengan usaha sejenis. Bersaing sekaligus bersahabat akan memacu motivasi dan kreatifitas.

Sebagus apapun produk yang kita hasilkan, jika tidak laku dipasaran maka tidak ada artinya bagi usaha kita. Ada hal yang mestinya kita pahami, bahwa pemilihan produk tidak selamanya dilihat dari belum banyaknya produk pesaing, tetapi juga sangat bergantung kepada minat pasar untuk menerima produk tersebut. Ide-ide bagus belum tentu menjadi kenyataan yang bagus, tetapi sering kali lebih baik menjual produk yang sederhana tetapi dengan cara yang tepat.

Ada seseorang yang yang ingin mencoba memasarkan suatu produk baru yang penuh dengan inovasi. Ia mencoba menjelaskan bahwa produk ini benar-benar belum ada pesaingnya, sehingga berharap pasarnya pasti akan bagus. Tetapi sebenarnya tidak sederhana, karena tentunya dibutuhkan energi ekstra untuk meyakinkan calon konsumen untuk benar-benar membeli produknya. Mungkin akan lebih baik memilih produk yang umumnya dibutuhkan oleh masyarakat banyak, bukan sekedar mengenal, mencoba dan setelah itu tidak mau lagi.

Ketika kita akan memasarkan aneka kue, lokasi mana yang akan kita pilih, apakah Pasar kue Subuh senen, atau Pasar Tanah Abang. Bisa dipastikan akan memilih pasar Kue subuh. Kenapa? bukannya di sana banyak sekali pesaingnya, sedangkan di Tanah Abang belum tentu banyak pesaing? Jawabannya sederhana. Ternyata di Pasar Senen jumlah pembelinya sangat banyak, karena tanpa disadari pembeli memang sudah diarahkan ke pusat-pusat perdagangan tertentu.

Kasus diatas, menyadarkan kita bahwa berjualan di tempat yang belum ada pesaingnya mungkin malah tidak laku, tetapi bisa jadi malah harus mencari tempat usaha yang banyak pesaingnya karena pada umumnya disanalah pembeli sangat banyak.

Ada keuntungan lain dari mencari tempat yang banyak pesaingnya, yaitu kita justru bisa bekerjasama dengan para pesaing. Di Lokasi berkumpulnya pedagang makanan, jika satu warung tiba-tiba kedatangan banyak tamu, sementara persediaan makanan tidak mencukupi, maka warung tersebut akan pinjam ke warung pesaingnya yang tidak jauh lokasinya. Dengan demikian, kita harus berhubungan baik dengan mereka. Biasanya diantara mereka yang bersaing sekaligus bekerjasama, usaha mereka akan sama-sama maju sebaliknya jika mereka jarang bergaul dengan pesaing malah akan dikucilkan.

Dalam menjalankan usaha, cara praktis yang bisa dilakukan adalah mencari pesaing yang banyak. Persaingan membuat kita belajar dengan usaha sejenis. Bersaing sekaligus bersahabat akan memacu motivasi dan kreatifitas.

Wednesday 3 July 2013

cara memulai bisnis (Banyak Bergaul)

Sikap supel dan mudah bergaul, merupakan salah satu modal penting untuk menjadi pengusaha sukses.
Semakin banyak teman bergaul, makin terbuka kesempatan untuk membangun relasi. Tapi, tentu saja, kita harus lebih selektif dalam mengenali kawan mana yang kira-kira berpeluang untuk diajak kerja sama dalam bisnis.

cara memulai bisnis (Persahabatan yang tulus)

Relasi bisnis yang baik, kadang kala terbentuk dari sebuah persahabatan yang akrab. Untuk itu berkawanlah dengan siapa saja tanpa pandang bulu.

Jangan buru-buru untuk membicarakan masalah bisnis, dengan orang yang baru saja anda kenal. Mungkin saja orang tersebut malah jadi berfikir bahwa anda hanya mau "memanfaatkan"dia.

Tawarkan persahabatan yang tulus terlebih dahulu. Jika mereka menganggap anda orang yang berkompeten dan merupakan sahabat yang baik, peluang kerjasama bisnis itu bakal muncul dengan sendirinya.

cara memulai bisnis (Miliki kartu Nama)

Kartu nama merupakan alat untuk menjalin relasi yang cukup efektif, tapi murah. Kenalan baru yang menerima kartu nama kita, akan lebih mudah mengingat kita dan menghubungi kita dan menghubungi kita. Jika kelak membutuhkan pelayanan bisnis kita. Pastikan nama, alamat dan kontak (nomor telepon) kita tercantum dengan jelas.

Cara Memulai Bisnis (Percaya Diri yang Kuat)

Kendati hanya mengelola usaha skala kecil, tidak ada alasan bagi kita untuk minder ketika berhadapan dengan pihak lain, misalnya pejabat atau manajemen perusahaan besar.

Jika punya keterampilan untuk membuat produk yang berkualitas, dan mampu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka, yakinlah bahwa kita merupakan pilihan terbaik bagi mereka. Jika kita mampu menunjukkan sikap percaya diri (bukan sombong), niscaya mereka akan lebih menghargai kita dan bersedia menjailin hubungan yang lebih dekat dengan kita.

cara memulai bisnis (Strategi Membangun Relasi)

Untuk menunjang pemasaran, mutlak di perlukan jaringan relasi yang luas. Inilah langkah awal yang penting dilakukan :

Sebagai pengusaha, keterampilan membuat produk yang berkualitas, kadang tidak cukup. Dibutuhkan keterampilan lain, yaitu memasarkan produk tersebut dengan baik. Bahkan, dalam prakteknya, keterampilan memasarkan ini seringkali terasa jauh lebih penting.

Salah satu langkah awal yang sangat strategis untuk dilakukan dalam rangka pemasaran, adalah membangun relasi yang luas dan kuat. Terlebih jika kita membidik pasar khusus. Misalnya, menjadi rekanan sebuah perusahaan atau instansi, sebagai pemasok kebutuhan konsumsi pegawainya. Berikut ini, empat hal sederhana yang bisa kita pertimbangkan untuk membangun relasi.

1. Percaya Diri yang kuat.
2. Banyak Bergaul
3. Miliki Kartu Nama
4. Persahabatan yang tulus

cara memulai bisnis (menjalankan usaha jangan mudah tergoda)

Menjalankan sebuah usaha, bukan hanya membutuhkan modal dan keterampilan saja, tetapi juga ketekunan dan kesabaran. Jangan mudah tergoda untuk berganti-ganti bidang usaha.

Seorang ayah yang jago merburu , ingin mewariskan kepiawaiannya pada sang anak. Suatu hari, dia mengajak anaknya ke hutan, untuk berburu rusa. Setelah memberikan pengarahan soal teknik membidik rusa dengan tepat, lantas si anak dibiarkan mencari rusa buruannya sendiri.

Si anaknya pun bergerak, dengan mata dan telinga yang siaga. Nyaris tida ada satupun gerakan dan suara disekitarnya, yang luput. Tiba-tiba dia terkesiap karena melihat seekor rusa yang sedang berjalan pelan. Dengan sigap, si anak pun mengokang senjanyanya. Lama dia berkonsentrasi membidik ke arah rusa, untuk mendapatkan posisi yang pas. Tapi, Konsentrasinya terpecah karena dia melihat ada rusa lain, yang ukurannya lebih besar. Dia berfikir, ayahnya akan lebih bangga lagi jika dirinya berhasil mendapatkan rusa besar.

Lantas, laras senapan pun dialihkan untuk membidik rusa besar itu. Tapi, rupanya gerakan sang pemburu pemula itu tercium indra rusa yang memang sangat tajam. Dalam sekejap mata, kedua rusa itu pun lari ke semak-semak hingga tidak kelihatan lagi. Si anak yang belum sempat menarik pelatuk senapan, cuma terbengong.

Kepada ayahnya yang baru saja datang menghampiri, dia bercerita dengan penuh kesal, karena tidak mendapatkan rusa besar.

Dengan nada bijak, sang Ayah pun berkata: "Nak, seandainya kamu tetap mengarahkan senapan pada rusa pertama, mungkin kau sudah berhasil mendapatkannya. Meskipun rusa itu kecil. Tapi, sayang, engkau malah tergoda untuk mengalihkan bidikan pada rusa yang lebih besar. Sekarang, kau tidak mendapatkan saru rusa pun."

Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa dalam dunia usaha kecil menengah, kita sering melihat pengusaha yang mudah tergoda untuk berganti-ganti bidang usaha. Terlebih pengusaha pemula. Belum apa-apa, dia sudah merasa pesimis dengan usaha yang sedang ditekuninya, dan enteng saja berpindah pada bidang usaha lain, yang menurutnya tampak lebih menguntungkan.

Padahal, dalam bisnis, unsur ketekunan dan fokus pada satu bidang usaha sangat penting. Sebab, hanya dengan cara itulah, si pengusaha bisa mengetahui betul seluk-seluk bidang usaha, mulai dari soal yang bersifat teknis sampai strategi baik berupa tantangan maupun potensinya.
Mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai sukses, mungkin  tidak. Tapi, sejatinya, memang tidak ada jalan tol untuk mencapai sukses. Semuanya perlu proses, ketekunan dan kerja keras.

Sebaiknya pertimbangan hal berikut dalam menjalankan usaha :
1. Jangan mudah tergoda untuk ikut-ikutan usaha yang tampak sedang ngetren.
2. Kenali karakter bidang usaha yang akan dipilih, sesuaikan dengan karakter Anda.
3. "Lihat, apakah anda benar-benar menyukai usaha tersebut"
4. Pertimbangkan, apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut.
5. Perhitungkan, berapa pengembalian modalyang akan anda dapatkan,sekaligus risiko yang mungkin anda tangggung

SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal