Resep Memilih Waralaba (Analisis Tren Pasar)

Pertimbangkan apakah jenis waralaba yang hendak anda beli sedang ngetren di pasar atau sedtidaknya masih mempunyai prospek berkembang lebih jauh. Lakukan analisis apakah waralaba itu mempunyai potensi menciptakan tren baru, mengembangkan pasar lebih luas, dan masih mampu bertahan seandainya kondisi perekonomian secara makro mengalami penurunan. Saat ini banyak pelaku usaha merasa optimis dengan perkembangan perekonomian di Indonesia karena gejala-gejala perbaikansudah semakin jelas. Namun para pengamat yang kritis melihat roda ekonomi kita membaik karena digerakkan oleh aktivitas konsumsi masyarakat. Jadi, stabilitas ekonomi kita masih rentan karena belum ada perbaikan fundamental ekonomi secara signifikan.

Jenis waralaba makanan dan jasa-jasa pendidikan biasanya relatif stabil dan tahan banting oleh benturan krisis ekonomi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat kita adalah jenis masyarakat pelahap dan pecinta segala jenis makanan, sehingga bisnis makanan besar sekali peluangnya. Bisnis jasa-jasa pendidikan juga seperti tak pernah sepi dari peminat. Kini banyak kursus-kursus ketrampilan atau bimbingan tes yang begitu diminati sebagai pendukung pendidikan formal. Justru bisnis yang satu ini mulai merambah ke daerah-daerah dan kota-kota kecil, dengan sasaran kaum menengah ke bawah yang sangat peduli pada mutu pendidikan anak-anaknya.

Resep Memilih Bisnis Waralaba (Mengenali Kekuatan)

Bisnis waralaba membutuhkan modal yang lumayan besar, apalagi jika anda berniat membeli waralaba asing. Sejak Awal anda harus bisa memetakan tujuan bisnis dan kemampuan keuangan anda sebagai pijakan memilih. Mudah menemukan waralaba prospektif. Namun anda disarankan untuk menyesuaikan pilihan dengan minat bisnis utama anda serta kekuatan permodalan yang anda miliki. Mengingat bisnis ini sifatnya jangka panjang dan resiko permodalannya lebih besar dibanding bisnis rumahan lainnya. Jadi, hindari memilih bisnis yang sebenarnya anda tidak suka menjalankannya.

Jika anda buta dengan bisnis ini, sebelum menjatuhkan pilihan, usahakan berkonsultasi dengan ahlinya (konsultan waralaba, penasihat hukum dan akuntan) atau orang yang berpengalaman menjalankan bisnis ini. Sekalipuin konsultan ahli atau orang yang berpengalaman itu penting, jindari menggunakan jasa broker. Sulit untuk dipungkiri, broker tentunya berorientasi supaya anda mau membeli waralaba yang direkomendasikannya. Biasanya mereka lebih berfikir di sisi kepentingannya sendiri untuk mendapatkan komisi atas pembelian anda.

Resep Memilih Bisnis Waralaba (Kunjungi Kantor)

Sebelum anda menentukan pilihan, sangat dianjurkan supaya anda bisa berkunjung ke kantor pewaralaba, pemilik franchise. Lebih bagus dan efektif juka anda bisa bertemu langsung dengan pewaralabanya, atau pihak-pihak yang menjadi pengambil keputusan. Dari sini Anda bisa menilai kesungguhan dan kejujuran mereka, termasuk tim manajemennya. Tanyakan segala aspek mengenai sistem waralabanya, atau misalnya bagaimana kantor pusat mendukung dan memperlakukan semua unit waralabanya. Apakah mereka hanya memperhatikan terwaralaba superstarnya saja ? Dapatkan semua penjelasan tentang hak dan kewajiban anda dalam perjanjian bisnis nantinya.

Terakhir, disarankan supaya anda mengunjungi kantor terwaralaba yang sudah beroperasi satu atau dua tahun sebelumnya. Dari mereka anda bisa mendapat informasi menyeluruh mengenai prospek bisnis tersebut, mengetahui tingkat kesuksesan mereka, hamatan-hambatanya di lapangan, kinerja tim manajemen kantor pusat, termasuk informasi mengenai pewaralaba itu sendiri. Semakin banyak data yang anda dapatkan semakin besar pula peluang untuk mendapatkan bisnis waralaba yang paling pas.

Cara Memulai Bisnis (Resep Memilih Waralaba/Franchise)

Bisnis waralaba makin hari makin berkembang pesat. Bukan hanya waralaba asing, waralaba lokal pun sangat populer dan berhasil mendulang sukses.

Bisnis waralaba menjadi salah satu alternatif menarik untuk memulai bisnis. Waralaba adalah bisnis yang menggunakan sistem yang relatif lebih baku, investasi yang dibutuhkan lebih besar, persyaratan legal formal lebih detail, dan biasanya menuntut perhitungan-perhitungan bisnis lebih matang serta diikuti resiko bisnis lebih besar. Sebab itu perlu keteletian ekstra dalam menentukan pilihan jenis waralabanya. Memilih bisnis ini hampir pasti membutuhkan riset dan pengamatan mendalam. Sebagai peta awal, kesepuluh resep berikut ini bisa anda jadikan acuan untuk mempertimbangkan waralaba yang paling cocok dengan anda.

1. Mengenali Kekuatan Waralaba / Franchise.

2. Analisa Tren Pasar.

3. Prospek dan Penerimaan

4. Meneliti Proposal

5. Proyeksi Keuntungan

6. Tenaga Kerja

7. Keuangan dan Dukungan

8. Lokasi

9. Popularitas

10. Kunjungi Kantor

Cara Menjadi Member Seminar Bisnis

Biaya Keanggotaan Seminar Training Motivasi Bisnis Coaching

Member : Rp.250.000

Akan mendapatkan direktori bisnis franchise 100 data terupdate dan terlengkap dari tanpa modal, modal sewa tempat, kerjasama, keagenan, reseller, sampai modal milyaran.
Seminar selama 1 hari tentang bagaimana memulai bisnis tanpa modal.
Mendapatkan Newsletter tentang bisnis

Cara Menjadi Member

Isi form Klik disini
kirim biaya pendaftaran ke no rekening bank mandiri
A.n Nur Indri A
Dengan no Rekening 7090248019
Konfirmasi Pembayaran ke No Hp 08577 134 8 123
Sesudah transfer berhasil, semua fasilitas bisa kita kirim melalui email, atau bisa diambil pas ikut seminar.

Cara Memulai Bisnis (Bisnis Keagenan)

Banyak sekali cara memulai bisnis dengan cara keagenan

Biasanya biayanya terjangkau, dan juga tidak perlu stock barang tinggal pemasarannya aja yang dibutuhkan.
Cari produk yang akan anda jual dipasar, berapa % biasanya produk itu akan memberikan potongan diskon bila anda menjual produk mereka. Cari literatur sebanyak-banyaknya, dan pastikan anda mendapatkan potongan yang maksimal apabila anda mampu menjualnya.

Selanjutnya buatlah blog, fans page di facebook, atau twitter untuk pemasarannya ?
dan dapatkan pelanggan dengan potongan diskon yang menarik, misal beli 2 dapat gimmik, atau referensi 2 orang dapat diskon 5%, tentunya sudah diperhitungkan kalau dengan diskon anda juga masih dapat untung agar bisa menjalankan bisnis dengan mudah.

Strategi Marketing (Bagaimana memperoleh jawab Ya)

Ketika anda menjelaskan bisnis anda, apakah prospek anda mempercayai kata-kata Anda ?

Jawabannya tentunya TIDAK. Mereka sudah tahu bahwa anda sedang berusaha untuk meyakinkan mereka agar mereka setuju membuat komitmen dengan anda. Mereka sudah tahu bahwa anda akhirnya akan "menjual" dengan memuji-muji apa yang anda tawarkan. Akibatnya, belum apa-apa mereka sudah pasang sikap waspada atau defensif. Hal seperti ini pasti terjadi sekalipun anda sudah akrab benar dengan orang ini. Berikut ini adalah masalah yang harus anda hadapi.

Para Prospek anda akan membantah semua yang anda katakan. Hal ini disebabkan karena apa yang anda katakan itu kurang bermutu. Yang benar adalah karena justru kata-kata itu datang dari andalah yang membuat mereka tidak yakin. Kalau anda yang berbicara, tandanya idenya datang dari anda dan bukan dari mereka. Karenanya, para prospek itu merasa sah-sah saja kalau harus membantah. Disisi lain semua yang dikatakan oleh para prospek anda itu merupakan kebenaran.

Karena jika mereka yang mengatakan, berati idenya datang dari mereka, dan bukan dari anda. Hal inilah yang membuat ide tersebut bisa mereka terima. Karenanya, mereka tidak merasa berkepentingan untuk membantahnya.

Teknik yang akan dipelajari di sini adalah membuat anda mampu memancing para prospek agar mau mengatakan apa yang mereka inginkan. Anda sendiri tinggal menjadi pendengar yang baik.

Kalau anda mengatakan kepada seorang prospek, "Anda akan bisa memperoleh gaya hidup yang memungkinkan, anda mendapatkan segala yang diinginkan," kemungkinan dia akan menjawab, "Tapi saya bahagia dengan kehidupan saya sekarang ini" Boleh jadi bahwa sanggahan itu tidak berdasar. Tetapi ia lontarkan juga sanggahan itu hanya karena ingin membantah kata-kata anda.

Tapi, kalau kata-kata yang sama seperti di atas datangnya dari prospek anda sendiri, maka hal itu akan dianggap kebenaran. Misalnya, prospek anda mengatakan, "Saya ingin sekali meningkatkan kualitas gaya hidup saya dan memperoleh berbagai hal positif dalam kehidupan ini," maka dia tidak akan membantahnya, karena memang dialah yang mengatakannya. Idenya memang ide dia sendiri dan bukan ide dari anda.

Kalau anda menggunakan teknik tadi, prospek-prospek anda akan bersedia mengatakan apa yang mereka inginkan. Anda tinggal menjadi pendengar yang baik.