Wednesday 5 December 2012

JENIS TRAINING (coaching)



Berbagai Jenis Training



Setelah mendapatkan hasil analisa kebutuhan training, kita perlu mendesain materi pelatihan dan menyelaraskannya dengan metode pelaksanaan (training delivery) yang sesuai dengan kebutuhan dan juga keadaan yang ada. Pilihan untuk metode pelaksanaan training sebenarnya cukup banyak, tidak hanya training dalam kelas yang akhir-akhir ini cukup menguras biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan:

1. Class room training (In House Training)
Memberikan training dalam ruang-ruang kelas sesuai dengan topik yang dibutuhkan oleh para peserta.

2. Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training)
Memberikan pelatihan untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan secara langsung on the spot di tempat kerja.

3. Action-based Learning
Proses training yang dilakukan secara kontinyu dengan mengacu pada pemecahan problem riil yang ditemui dilapangan. Peserta belajar mengenai konsep sambil memecahkan problem riil (learning by doing principle)

4. Cross Training
Mengirimkan karyawan untuk mengikuti training dalam bidang lain (cross skills); bertujuan untuk mempersiapkannya masuk dalam beragam pilihan jabatan


Jenis-Jenis training Coaching

Terdapat beberapa jenis coaching yang kita kenal, diantaranya:


1. Business Coaching
Dalam business coaching, yang menjadi coachee adalah organisasi. Dalam hal ini Board of Director atau owner (pemilik perusahaan). Materi yang dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan strategi, pengembangan market share atau omzet perusahaan.


2. Executive Coaching
Dalam executive coaching, yang menjadi coachee adalah jajaran executive atau line manager. Fokusnya pada grooming, yaitu bagaimana agar para manajer bisa menunjukan prestasi yangexcellence.


3. Performance Coaching
Disebut juga dengan Manager Coach, dimana setiap manager adalah coach bagi subordinatnya. Tujuannya agar setiap karyawan dapat mencapai targetnya dan bagi karyawan yang sudah performakan dichallenge untuk mencapai target yang lebih tinggi.


4. Life Coaching
Dalam life coaching, yang dibahas adalah berbagai area dalam kehidupan (the wheel of life). Biasanya dilakukan oleh seorang life coach yang profesional.


5. Sport Coaching
Merupakan coach di bidang olah raga yang sudah kita kenal selama ini, dimana seorang coach akan membimbing olahragawan atau tim olah raga tertentu untuk memenangkan suatu pertandingan atau kejuaraan. 

entrepreneurship

entrepreneurship





Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.


Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.




Etimologi


Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Sejarah kewirausahaan


Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Proses kewirausahaan


Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan


Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun


Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Tahap-tahap kewirausahaan


Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Tahap memulai


Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.[rujukan?]Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
 Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
Tahap mempertahankan usaha


Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha


Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.




Sikap wirausaha


Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin


Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
Komitmen Tinggi


Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur


Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif


Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri


Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
Realistis


Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
Tidak kompeten dalam manajerial.


Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan.


Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.


Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.


Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.


Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.


Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional


Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.


Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.


Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
Menciptakan lapangan kerja
Mengurangi pengangguran
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
Meningkatkan produktivitas nasional


sumber wikipedia.org


PELATIHAN BISNIS (COACHING)

APA ITU BUSINESS COACHING?

Business Coaching adalah aktifitas coaching yang dilakukan oleh Coach dengan pemilik/pelaku bisnis dengan tujuan meningkatkan performa bisnisnya sesuai yang dikehendaki oleh klien.


APA ITU EXECUTIVE COACHING?

Executive Coaching adalah aktifitas coaching yang diperuntukkan kepada para eksekutif perusahaan. Dalam hal ini (biasanya) pemilik bisnis (business owner) hanya menjadi sponsor, yang memfasilitasi para eksekutifnya untuk dilatih (coaching) dengan tujuan peningkatan performa personal maupun organisasional.


SEBERAPA EFEKTIF BUSINESS COACHING dan
EXECUTIVE COACHING?

Olivero, Bane & Kopelman melakukan sebuah study, mereka melakukan analisis dampak Executive Coaching dibandingkan dengan Training. Mereka mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa eksekutif perusahaan yang diberikan Training peningkatan produktifitasnya hanya sebesar 22.4%, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan eksekutif perusahaan yang diberikan Coaching. Eksekutif yang diberikan coaching, produktifitasnya MENINGKAT sampai 88%.
Hasil study Olivero, Bane & Kopelman tersebut diperkuat juga oleh hasil study dari Manchester Inc.'s (Busines Wire, 4 Januari 2001) yang mengambil sampel dari 100 eksekutif perusahaan untuk mengukur efektifitas dan peningkatan produktifitas ketika mereka menggunakan metode Coaching. Mereka diberikan Change-oriented Coaching dan Growth-oriented Coaching selama 6 hingga 12 bulan. Dan hasilnya :
1. Terdapat peningkatan produktifitas sebesar 53%
2. Peningkatan kualitas kinerja sebesar 48%
3. Peningkatan penguatan organisasi 48%
4. Pelayan pada pelanggan meningkat 39%
5. Penurunan tingkat komplain sebesar 34%
6. Peningkatan hubungan dengan pelanggan 37%
7. Mereduksi biaya sebesar 23%
8. Peningkatan keuntungan usaha sebesar 22%
9. Peningkatan hubungan kerja dengan atasan langsung ( pendapat 77% eksekutif)
10. Peningkatan hubungan kerja dengan supervisor 71%
11. Kerjasama Tim meningkat 67%
12. Kepuasan kerja meningkat 61%
13. Menurunkan konflik sebesar 52%
14. Meningkatkan komitmen organisasional sebesar 44%

Dari gambaran tersebut, coaching memiliki dampak yang sangat signifikan dibandingkan metode yang lain. Sehingga dengan demikian metode coaching adalah sebuah pilihan keputusan yang tepat untuk meningkatkan performa baik secara personal maupun organisasional.


BAGAIMANA COACHING DI LAKUKAN?

1.    One on One Coaching.
Dalam coaching seorang pelatih (coach) hanya berhadapan dengan satu klien.
2.    Group Coaching.
Dalam coaching, seorang pelatih (coach) berhadapan dengan lebih dari satu klien.

Ada 3 proses dalam coaching : Pre-Coaching, Coaching dan Post-Coaching. Pada fase Pre-Coaching diawali dengan melakukan evaluasi bisnis atau diagnosa permasalahan sehingga pelatih (coach) mendapatkan gambaran jelas pada bagian-bagian yang mana yang perlu improvement segera, serta persetujuan perjanjian coaching antara coach dengan klien. Pada fase Coaching adalah proses penggalian dan pemberdayaan potensi, sehingga klien menemukan pilihan-pilihan solusi dan mampu mengambil keputusan untuk melakukan eksekusi dari pilihan solusi tersebut. Sedangkan fase Post-Coaching adalah pengukuran atau evaluasi terhadap proses coaching yang telah dilakukan.

Coaching dilakukan secara reguler, umumnya 2 kali pada setiap bulan, setiap sesi coaching berdurasi 2 jam. Ketentuan coaching akan dituangkan dalam Perjanjian Program Coaching.
BERAPA LAMA IDEALNYA COACHING DILAKUKAN?

Sebenarnya tidak ada batasan waktu ideal dalam hal coaching ini. Klien bisa mengikuti program coaching sesuai kebutuhannya. Di FBI, ada batas minimal program coaching yaitu 3 (tiga) bulan, dan sesudahnya dapat di evaluasi, klien berhak menentukan untuk stop coaching atau melanjutkan program coaching. Dalam kenyataannya, karena bagi beberapa orang, coaching adalah hal yang relatif baru, 3 (tiga) bulan pertama tersebut adalah waktu penyesuaian, namun tidak sedikit pula yang merasakan impact dari coaching secara signifikan di 3 (tiga) bulan pertama tersebut.

Anda ingin mendapatkan program free coaching silahkan klik disini.

COACHING & COUNSELING

APA ITU COACHING ?


Coaching menurut ICF (International Coach Federation) adalah “A Partnering with clients, in thoughts-provoking, an creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential”. Jadi Coaching secara lebih umum dapat diartikan sebagai sebuah kerjasama dan proses kreatif yang tujuannya adalah menginspirasi, memprovokasi serta mengeksplorasi dan memberdayakan potensi personal/profesional klien secara terarah dan terukur, dengan cara bertanya, metafora dan memberikan feedback/feedforward.


APA PERBEDAAN MENDASAR ANTARA COACHING
DENGAN TRAINING Dan CONSULTING?

 Saat ini istilah Coaching sudah mulai ramai dibicarakan. Tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa Coaching itu sama saja dengan Training dan Consulting, padahal ada perbedaan mendasar pada ketiganya.

Training adalah lebih menekankan pada sharing knowledge/skills. Seorang Trainer bertanggungjawab untuk mentransformasikan konowledge/skills tertentu kepada audiensnya. Tujuan dari training, adalah merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa (secara teknis) menjadi bisa.

Consulting lebih menekankan pada solusi (solution provider), penyelesaian masalah (problem solver) dan mereka melakukannya untuk klien (do it for you). Sehingga consulting ini lebih pada memberikan ikan daripada mengajari mengail.

Coaching lebih menekankan pada re-educating, mengekspolrasi dan memberdayakan sumberdaya-sumberdaya (exploring dan empowering of resources), orientasinya pada hasil (results) dengan berfokus pada proses yang terarah dan terukur. Coaching lebih pada mengajari mengail daripada memberi ikan.



ENTREPRENEUR

ENTREPRENEUR

Saya tertarik menjadi entrepreneur semenjak kuliah tepatnya ketika saya berada di bangku kuliah (akhir semester 8), MY GOD! Memang bukan waktu yang tepat buat mahasiswa memulai usaha.. -.-
jangan di tiru :P

Saya mulai sering mengikuti seminar/ training motivasi dan entrepreneruship. Meskipun tempatnya jauh dan biayanya mahal, saya tetap berusaha untuk dapat mengikutinya meskipun harus ngutang kesana-kemari dan menjual beberapa petak sawah.

Di perlajanan, sering kita semua melihat pedagang asongan, pengamen, pengemis, dan banyak lagi modelnya. Jujur, saya sangat sedih. Hati saya menangis. Saya bertanya mengapa pemerintah tidak memperdulikan mereka? (bukankah seharusnya mereka dipelihara oleh negara?) ,yg lebih saya sedihkan karena saya tidak dapat berbuat apa-apa.

Bagaimana reaksi kita melihat fenomena-fenomena ini? Dunia mahasiswa yang penuh dinamika merupakan sebuah lahan subur untuk memupuk tumbuhnya wirausahawan muda. Mahasiswa dengan segenap pengetahuannya ditambah dengan ide-ide “liar” plus keberanian khas pemuda merupakan modal awal yang telah dimiliki untuk menjadi pengusaha. Namun, pertanyaannya adalah kenapa hingga saat ini masih sedikit sekali lahirnya para pengusaha hebat dari kalangan mahasiswa, dibandingkan para sarjana yang mengantri mencari pekerjaan di berbagai bursa tenaga kerja? (tanya kenapa?)

Memang tidak dipungkiri telah cukup banyak lahir wirausaha muda yang lahir dari para mahasiswa. Sayangnya, jumlah ini masih sangat kecil jika kita prosentasekan. Tidak jarang hanya dengan bermodalkan tidak lebih dari 10 juta rupiah, bisnis mereka dapat berkembang dengan pesat. Omset mereka mampu menembus angka ratusan juta rupiah dalam setahun. Hal yang sangat luar biasa, terlebih biasanya mereka masih dalam masa studi di bangku kuliah.

Melihat realita ini sudah sepatutnya mahasiswa harus diberikan perhatian lebih terkait pertumbuhan jumlah wirausaha muda di Indonesia. Disinilah peran penting Pemerintah dalam menstimulus agar jiwa-jiwa entrepreneur para mahasiswa dapat tumbuh sehingga mahasiswa tidak lagi menjadi kuli-kuli di negeri sendiri. mahasiswa tidak lagi mencari pekerjaan pasca lulus tetapi justru para mahasiswalah yang menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.

Pemerintah tentu tidak dapat bergerak sendiri. Pemerintah dapat melakukan kerja sama dengan pihak kampus dalam memberikan stimulus agar jiwa-jiwa entrepreneur dapat tumbuh subur dalam diri mahasiswa. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memupuk jiwa entrepreneur dalam diri mahasiswa.

Pertama, Salah satu cara paling efektif adalah menyediakan kurikulum khusus terkait entrepreneur. Kurikulum ini dapat dijadikan kurikulum wajib universitas sehingga kurikulum ini wajib diambil oleh para mahasiswa lintas fakultas tanpa memandang mahasiswa dari jurusan apa pun.

Kedua, pihak kampus dapat bekerja sama dengan Pemerintah, Bank, Perusahaan, atau donatur untuk menyediakan dana hibah bagi mahasiswa untuk merealisasikan ide-ide bisnis mereka.

Ketiga, Adakan program pembimbingan yang berkesinambungan. Sebagai orang baru yang terjun di dunia bisnis, mahasiswa tentu belum cukup banyak merasakan asam garam dunia bisnis. Di sinilah letak pentingnya bimbingan dari berbagai pakar dan praktisi untuk menjadi mentor bagi para mahasiswa sehingga bisnis yang ditekuni oleh para mahasiswa dapat berjalan terus tanpa harus terputus di tengah jalan.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan para wirausahawan muda, khususnya dari kalangan mahasiswa. Mengingat angka pengangguran dan kemiskinan yang masih begitu tinggi, kehadiran para pengusaha-pengusaha baru dapat menjadi oase kehidupan dan solusi bagi berbagai permasalahan sosial bangsa ini.

Jika satu orang saja pengusaha baru minimal mampu mempekerjakan dua orang pegawai, maka satu juta pengusaha baru dapat menciptakan dua juta lapangan pekerjaan baru. Belum lagi jika orang yang dipekerjakan tadi merupakan seorang kepala keluarga yang menanggung keluarganya, dapat dibayangkan betapa besarnya jasa seorang pengusaha bagi bangsa ini. So, menjadi pengusaha/entrepreneur muda, Siapa takut!!

Karena HIDUP kita tidak akan ada yg bisa mengubahnya selain diri kita sendiri! karena itu kita harus SEMANGAT SEMANGAT dan SEMANGAT! Sudah menjadi hukum alam bahwa kesuksesan akan berpihak pada mereka yang SEMANGAT dan BERANI berubah!


So inilah visi PT Formula Bisnis Indonesia
FOR BETTER INDONESIA
(Untuk Indonesia Lebih Baik)

Seminar Training Workshop Agenda tahun 2013



Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami untuk memberikan informasi mengenai PT. Formula Bisnis Indonesia (FBI), didirikan sebagai bentuk kepedulian untuk turut serta membangun citra bangsa yang adiluhung (seni budaya yang bernilai tinggi), serta sebagai wujud nyata peran serta kami dalam melakukan eksplorasi potensi sumberdaya untuk terciptanya keadaan yang lebih baik dalam perikehidupan bangsa yang beradab.
FBI memfokuskan diri pada eksplorasi potensi sumber daya manusia (human development) dan pelatihan bisnis (business coaching) bagi para pelaku bisnis.


Para Coach FBI telah memberikan training / workshop maupun business coaching pada lebih dari 300 perusahaan di Indonesia, antara lain : PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Bank Mandiri (Program Wirausaha Mandiri - Perwira Mandiri 2010), Hewlett-packard Indonesia, Novus Puncak (Hotel dan Resort), Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI), PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir-JNE, Maspion Industrial Estate,  Nawilis Motor (Outomotive Services), UD Berkah, Pru Gemilang (Insurance), PT. Pharos Indonesia (Pharmaceutical) dan lain-lain

Layanan FBI antara lain Business Coaching, In House Training, Workshop / Seminar, Professional Coach Training (PCT) , Certified Business Coach Training (CBC), dan lain-lain

Kita undang karyawan, owner, pengusaha mengikuti program-program agenda kita di tahun 2013,



Berikut terlampir jadwal Seminar & Workshop PT. Formula Bisnis Indonesia untuk tahun 2013 :
Klik judul seminar untuk info lebih lanjut
NO
BULAN
TANGGAL
ACARA
KODE 
HARI
KOTA
KATEGORI
1
Januari
12
     LOE
       1
Jakarta
Seminar
2
Februari
2
28
Synergi Business Class
Instan Profit
SBC
IP
1
1
Jakarta
Jakarta
Gathering  Klien (Free)
3
Maret
21
Super Team Vs Superman

 ST

1
Jakarta

Seminar
4
April
11-12
Super Team
       ST
2
Jakarta
Workshop
5
13
Design Human Technology
DHT
1
Denpasar
Seminar
6
20-21
24
Cash Is The King
Cash Is The King
ST
      CIK
2
       1
Surabaya
Jakarta
Workshop
Seminar
7
Mei
2,3,4,5
PCT
4
Surabaya
Workshop
8
23
Sales Coaching
SLC
1
Jakarta
Seminar
9
Juni
13,14,15,16
CBC
4
Surabaya
Workshop
10
27
Sales Coaching
SLC
1
Bali
Seminar
11
28,29,30
CIK
3
Jakarta
Workshop
12
Juli
4
EZB
1
Jakarta
Seminar
13
Agustus
30,31,1
MBC
3
Denpasar
Workshop
14
September
5
Sales Coaching
SLC
1
Jakarta
Seminar
15
Oktober
4,5,6
MBC
3
Jakarta
Workshop
16
24,25,26,27
PCT
4
Surabaya
Workshop
17
November
7
Design Human Technology
DHT
1
Jakarta
Seminar
18
15,16,17
CIK
3
Denpasar
Workshop
20
28,29,30,1
CBC
4
Surabaya
Workshop
21
Desember
5
Communication
COM
1
Jakarta
Seminar
22
5
EZB
1
Denpasar
Seminar













































































































































































































































Untuk konfirmasi keikutsertaan bisa replay balik ke email ini anto@formulabisnisindonesia.com, dapatkan free Business Check Up (konsultasi bisnis yang sedang dijalankan) dengan konfirmasi salah satu program workshop maupun seminar kita.



SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal