Pada dasarnya Coaching dan Counseling bertujuan membantu owner maupun karyawan agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal, coaching dan counseling dibedakan berdasarkan jenis sumber masalah yang menghambat kinerja seseorang.
Coaching didasarkan padanya kurang Pemahaman terhadap tugas sehingga terjadi masalah dikinerja
sedangkan Counseling didasarkan pada adanya masalah pribadi yang menghambat seseorang sehingga menggangngu masalah kinerja mereka.
Perbedaan pembahasan tentang Coaching dan Counseling kadang membuat banyak pemimpin yang salah menerapkannya sehingga prosesnya menjadi kurang tepat yang mengakibatkan kurang optimalnya kinerja. berikut lengkap perbedaan coaching dan Counseling
|
Istilah COACHING
|
Istilah
COUNSELING
|
Tujuan
|
Membantu seorang karyawan
mengatasi masalah di kinerja karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki
|
Membantu karyawan agar lebih
mampu mengatasi masalah pribadi yang akan mengganggu kinerja
|
Proses
|
Atasan mendengarkan dan menentukan apakah
yang dikerjakan karyawan sudah benar atau masih salah ; memberikan umpan
balik dan memperlihatkan bagaimana sebaiknya hal tersebut dilakukan/dicapai
|
Karyawan mengevaluasi
situasi dan perilakunya. Atasan mendengarkan dan mendorong agar perasaan
terungkap jelas. Atasan membimbing karyawan sampai pada alternatif solusi
|
Diberikan
Ketika
|
- Terjadi perubahan arah bisnis sehingga tuntutan terhadap kinerja
karyawan berubah
- Karyawan baru pertama kali bekerja (fresh graduate)
- Karyawan ditempatkan pada posisi baru (mutasi/promosi)
- Karyawan tidak memahami standar kinerja yang dituntut
- Karyawan membutuhkan penguatan atas prestasinya
- Karyawan akan mendapat tugas yang lebih menantang
- Karyawan sulit menentukan prioritas dalam bekerja
- Karyawan diproyeksikan menjadi ”star” di unit kerjanya
- Karyawan akan menjalani sesiperformance review
|
- Terjadi reorganisasi, karyawan di-PHK
- Terjadi perubahan imbalan menjadi lebih kecil dari sebelumnya
- Karyawan mengalami demosi jabatan
- Karyawan tidak puas dengan atasan
- Karyawan terlibat konflik dengan rekan kerja
- Karyawan stress dengan beban kerjanya
- Karyawan tidak mau mengerjakan tugas baru
- Karyawan mengalami depresi karena kegagalan di pekerjaan
- Karyawan takut dipromosikan
|
Manfaat
|
- Motivasi dan inisiatif kerja karyawan lebih meningkat karena adanya
penguatan dan umpan balik yang positif
- Karyawan lebih bebas mengembangkan kreativitas dan inovasi karena
risiko sudah diperhitungkan matang
- Bagi atasan : pekerjaan jadi lebih ringan karena delegasi berjalan
baik, dan dimungkinkan terjadi kaderisasi
- Karyawan lebih produktif, kualitas hasil kerja meningkat, proses
kerja berlangsung lebih efisien karena kesalahan kerja relatif berkurang
|
- Karyawan lebih percaya diri dan berinisiatif dalam bekerja
- Tingkat absensi dan turnoverberkurang karena karyawan
lebih puas dengan pekerjaan dan situasi kerja
- Konflik antarpribadi berkurang
- Masalah interpersonal dapat teratasi sebelum membesar
- Karyawan lebih produktif, kualitas hasil kerja meningkat, proses
kerja berlangsung lebih efisien karena kesalahan kerja relatif berkurang
|
No comments:
Post a Comment