Friday, 27 September 2013

RESTRUKTURISASI PROSES MANUFAKTUR edisi ke-1


Oleh Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia

Kata 'restrukturisasi' mengandung banyak arti bagi setiap orang. Kata tersebut sering digunakan dalam bentuk saran untuk merampingkan kegiatan operasional, mengurangi duplikasi pekerjaan, merubah cara berbisnis dengan para mitra atau supplier dan lain-lain. Topik  yang akan dibahas kali ini mencakup pendekatan proaktif untuk restrukturisasi proses manufaktur di mana kekuatan yang paling utama dalam melakukan perubahan adalah untuk mencapai kemampuan jangka panjang dari sebuah perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.

Restrukturisasi proses manufaktur sebaiknya dipandang sebagai suatu proses peremajaan yang mendasar di seluruh bagian dari perusahaan. Hal yang paling mendasar adalah bahwa ternyata melakukan hal-hal dengan lebih baik (doing things better) ternyata tidak cukup. Yang sangat dibutuhkan sebenarnya adalah melakukan hal-hal yang lebih baik (to do better things). Agar proses restrukturisasi dapat berjalan dengan sukses maka akan dibutuhkan pemahaman yang kritis mengenai:

1. Kebutuhan dan kendala untuk melakukan perubahan - MENGAPA?

2. Diperlukan pergeseran paradigma - APA?

3. Proses implementasi - BAGAIMANA?

4. Melihat ke masa depan - APA LANGKAH BERIKUTNYA?



1. Kebutuhan dan kendala untuk melakukan perubahan - MENGAPA?

Kebutuhan, baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan seperti faktor ekonomi, sosial dan politik, mengamanatkan perubahan mendasar dalam kegiatan operasional perusahaan. Kendala, di sisi lain, bertindak sebagai penghambat yang membatasi proses restrukturisasi yang hendak dilakukan. Secara bersama-sama, kebutuhan dan kendala akan menjadi alasan MENGAPA dibutuhkan restrukturisasi terhadap proses manufaktur. Dari semua lini, intensitas kebutuhan di masa depan untuk melakukan perubahan akan cenderung meningkat, dan bukannya menurun. Perusahaan perlu memahami dinamika kekuatan yang dapat mencetuskan perubahan, serta bagaimana kebutuhan dan kendala baik di internal maupun eksternal perusahaan dapat berubah dari waktu ke waktu. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai contoh misalnya aktifitas usaha yang dilakukan oleh pesaing, pasar mendikte siklus produk yang lebih pendek, kompetisi global, persyaratan untuk fitur produk yang harus ditingkatkan dan harga, permintaan atas ukuran jauh lebih kecil, dan kekuatan kompetitif perusahaan lain yang telah sukses mengalami proses restrukturisasi.

Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Untuk Informasi tentang bisnis coaching bisa menghubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan menghubungi no 021 583 583 33
 

RESTRUKTURISASI PROSES MANUFAKTUR edisi ke-4

oleh Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia



Melihat ke masa depan – APA LANGKAH BERIKUTNYA?

Kegiatan restrukturisasi perlu dibatasi dengan jelas
sehingga bisa dengan mudah dapat dimonitor. Apa yang harus diikutsertakan atau dicapai? Selain itu perlu juga didefinisikan hal-hal apa saja yang bisa dan tidak bisa diikutsertakan. Lebih dari pada itu, pertanyaan  APA LANGKAH BERIKUTNYA juga harus dibahas bersama. Sering kali  restrukturisasi dipandang sebagai proses penyesuaian satu kali saja ketimbang dipandang sebagai sebuah proses yang berkelanjutan. Selama upaya restrukturisasi berlangsung, sangatlah penting untuk selalu mengevaluasi langkah-langkah berikutnya. Apabila sudut pandang ini dapat dijadikan sesuatu hal yang proaktif, hal tersebut akan sangat  membantu dalam menghindari modus reaktif restrukturisasi yang menyakitkan.


Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Untuk Informasi tentang bisnis coaching bisa menghubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan menghubungi no 021 583 583 33 

RESTRUKTURISASI PROSES MANUFAKTUR edisi ke-3





Proses Implementasi – BAGAIMANA?


Perubahan-perubahan yang mendasar harus dicapai dalam budaya, konfigurasi, dan / atau koordinasi dengan pemindahan dari tiga sumber: orang, teknologi dan informasi. Pendefinisian konfigurasi dan koordinasi baru yang akan dicapai dalam proses restrukturisasi cenderung lebih mudah ketimbang mendefinisikan budaya baru yang akan dicapai. Yang akan lebih sulit adalah menentukan serangkaian langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu BAGAIMANA caranya menanggapi kebutuhan, memahami kendala yang sebenarnya, dan mencapai perubahan paradigma yang diinginkan.
1. Upaya implementasi dari Atas ke Bawah (top-down) biasanya diarahkan oleh manajemen senior. Termasuk di dalamnya adalah:
a. keputusan untuk merestrukturisasi, yang biasanya berdasarkan atas analisa yang cermat dari kebutuhan dan kendala,
b. tujuan keseluruhan dan pendekatan untuk restrukturisasi, yang berdasarkan pada skenario berbagai tindakan dan tanggapan kompetitif,
c. rencana inklusif yang tidak hanya mencakup seluruh tujuan tanpa memberikan perhatian yang memadai terhadap aktifitas-aktifitas dan langkah-langkah yang dibutuhkan, dan
d. kepemimpinan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan dalam tenggat waktu yang telah ditetapkan.


2. Energi untuk melakukan implementasi dari Bawah ke Atas (Bottom-up) biasanya dibutuhkan dari sejumlah orang / manusia dengan jumlah yang cukup besar (semakin banyak semakin baik). Selain itu dibutuhkan juga sekumpulan manajer inti yang akan memimpin proses implementasi. Perubahan yang diperlukan dalam restrukturisasi biasanya dalam hal-hal yang mendasar. Jika perubahan budaya diperlukan, budaya baru dapat diadopsi lebih cepat jika setiap orang menjadi bagian dari proses implementasi.


Restrukturisasi akan membutuhkan pembelajaran atas nilai-nilai baru, keterampilan, praktek, dan perubahan dari keyakinan-keyakinan (beliefs) lama. Oleh karena itu hampir setiap proyek restrukturisasi harus meliputi pendidikan dan pelatihan. Dalam banyak proyek restrukturisasi yang sukses, pendidikan dan pelatihan memainkan peran utama bagi perusahaan dalam penerapan budaya baru. Penekanan yang sering dilakukan secara resmi adalah pada isu konfigurasi dan koordinasi, tetapi bagaimanapun intinya adalah budaya.


3. Evaluasi dari program restrukturisasi adalah tantangan yang paling utama. Ukuran efektivitas dari proses restrukturisasi sering kali tidak terfokus pada apa yang sebenarnya sangat penting yaitu kemampuan perusahaan untuk bersaing. Seringkali tujuan dari proses restrukturisasi adalah untuk memberhentikan sejumlah orang atau menurunkan sejumlah biaya di akhir periode tertentu, atau untuk membuat laporan keuangan di tahun depan yang lebih baik. Tanpa mengindahkan keunggulan dari ukuran finansial dalam kondisi tertentu, pada akhirnya orientasi jangka pendek kebanyakan perusahaan akan berdampak pada biaya jangka panjang mereka.


Akan sangat sulit untuk mengatakan apakah hasil yang dicapai benar-benar sukses, biasa-biasa saja, atau gagal, atau bahkan apakah hasil jangka pendek akan dicapai dengan mengorbankan kesehatan perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, kita perlu untuk memperhitungkan pengaruh dari perubahan kekuatan. Seringkali restrukturisasi proses manufaktur membutuhkan sistem baru untuk pengukuran kinerja di perusahaan.

Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Untuk Informasi tentang bisnis coaching bisa menghubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan menghubungi no 021 583 583 33

coach indonesia (Business Coach Training)


 img

INDONESIA NEEDS YOU!!!
Indonesia Butuh Pribadi-Pribadi Yang Memiliki PASSION untuk
Membantu Para Pelaku Bisnis Mencapai Puncak Performanya
UNTUK INDONESIA LEBIH BAIK
 ***
BUSINESS COACH TRAINING (BCT)
 Workshop 4 Hari Yang Menjadikan Anda Sebagai Business Coach!

Yang akan dipelajari dalam workshop ini :
1.       Teraphy For Excellence,
2.       Formula Bisnis Ideal,
3.       Build Fundamental of Business,
4.       Business Model,
5.       How To Making Money in Your Business,
6.       Targeting and Positioning,
7.       The Art of Selling,
8.       Hilight of Balance Score Cards,
9.       Systemizing Your Business,
10.   How To Create SOP and KPI  Creating Multiplier Effect,
11.    Opportunity as a Business Coach,
12.   Etc…

Fasilitas :
1.    Konsumsi selama training
2.    FREE buku
3.    Sertifikat & Modul

Syarat Kepesertaan :
Sudah mengikuti PROFESSIONAL COACH TRAINING (PCT) yang diselenggarakan oleh FBI

INVESTASI : 
Normal : Rp. 20.000.000,-
Early Bird : Rp. 15.000.000,- (H-14)

FASILITATOR :
Para BUSINESS COACH FBI (juga praktisi bisnis, praktisi NLP, member of ICF - International Coach Federation) yang sudah bertahun-tahun pengalaman melakukan Business Coaching pada bermacam-macam jenis industri/bisnis di berbagai kota di Indonesia.

BOOK YOUR SEAT NOW!!!
+6221 583 583 33

sumber : www.formulabisnisindonesia.com 

SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal