Perubahan-perubahan yang mendasar harus dicapai dalam budaya, konfigurasi, dan / atau koordinasi dengan pemindahan dari tiga sumber: orang, teknologi dan informasi. Pendefinisian konfigurasi dan koordinasi baru yang akan dicapai dalam proses restrukturisasi cenderung lebih mudah ketimbang mendefinisikan budaya baru yang akan dicapai. Yang akan lebih sulit adalah menentukan serangkaian langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu BAGAIMANA caranya menanggapi kebutuhan, memahami kendala yang sebenarnya, dan mencapai perubahan paradigma yang diinginkan.
1. Upaya implementasi dari Atas ke Bawah (top-down) biasanya diarahkan oleh manajemen senior. Termasuk di dalamnya adalah:
a. keputusan untuk merestrukturisasi, yang biasanya berdasarkan atas analisa yang cermat dari kebutuhan dan kendala,
b. tujuan keseluruhan dan pendekatan untuk restrukturisasi, yang berdasarkan pada skenario berbagai tindakan dan tanggapan kompetitif,
c. rencana inklusif yang tidak hanya mencakup seluruh tujuan tanpa memberikan perhatian yang memadai terhadap aktifitas-aktifitas dan langkah-langkah yang dibutuhkan, dan
d. kepemimpinan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan dalam tenggat waktu yang telah ditetapkan.
2. Energi untuk melakukan implementasi dari Bawah ke Atas (Bottom-up) biasanya dibutuhkan dari sejumlah orang / manusia dengan jumlah yang cukup besar (semakin banyak semakin baik). Selain itu dibutuhkan juga sekumpulan manajer inti yang akan memimpin proses implementasi. Perubahan yang diperlukan dalam restrukturisasi biasanya dalam hal-hal yang mendasar. Jika perubahan budaya diperlukan, budaya baru dapat diadopsi lebih cepat jika setiap orang menjadi bagian dari proses implementasi.
Restrukturisasi akan membutuhkan pembelajaran atas nilai-nilai baru, keterampilan, praktek, dan perubahan dari keyakinan-keyakinan (beliefs) lama. Oleh karena itu hampir setiap proyek restrukturisasi harus meliputi pendidikan dan pelatihan. Dalam banyak proyek restrukturisasi yang sukses, pendidikan dan pelatihan memainkan peran utama bagi perusahaan dalam penerapan budaya baru. Penekanan yang sering dilakukan secara resmi adalah pada isu konfigurasi dan koordinasi, tetapi bagaimanapun intinya adalah budaya.
3. Evaluasi dari program restrukturisasi adalah tantangan yang paling utama. Ukuran efektivitas dari proses restrukturisasi sering kali tidak terfokus pada apa yang sebenarnya sangat penting yaitu kemampuan perusahaan untuk bersaing. Seringkali tujuan dari proses restrukturisasi adalah untuk memberhentikan sejumlah orang atau menurunkan sejumlah biaya di akhir periode tertentu, atau untuk membuat laporan keuangan di tahun depan yang lebih baik. Tanpa mengindahkan keunggulan dari ukuran finansial dalam kondisi tertentu, pada akhirnya orientasi jangka pendek kebanyakan perusahaan akan berdampak pada biaya jangka panjang mereka.
Akan sangat sulit untuk mengatakan apakah hasil yang dicapai benar-benar sukses, biasa-biasa saja, atau gagal, atau bahkan apakah hasil jangka pendek akan dicapai dengan mengorbankan kesehatan perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, kita perlu untuk memperhitungkan pengaruh dari perubahan kekuatan. Seringkali restrukturisasi proses manufaktur membutuhkan sistem baru untuk pengukuran kinerja di perusahaan.
No comments:
Post a Comment