Oleh Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Kata 'restrukturisasi' mengandung
banyak arti bagi setiap orang. Kata tersebut sering digunakan dalam bentuk saran untuk merampingkan
kegiatan operasional, mengurangi duplikasi pekerjaan, merubah cara berbisnis dengan para
mitra atau supplier dan lain-lain. Topik yang akan dibahas
kali ini mencakup pendekatan proaktif untuk restrukturisasi
proses manufaktur di mana kekuatan yang paling utama dalam melakukan perubahan adalah untuk mencapai kemampuan
jangka panjang dari sebuah
perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.
Restrukturisasi proses manufaktur sebaiknya dipandang
sebagai suatu proses peremajaan
yang mendasar
di seluruh bagian dari perusahaan. Hal yang paling mendasar adalah bahwa ternyata melakukan
hal-hal dengan lebih
baik (doing
things better) ternyata tidak cukup. Yang sangat dibutuhkan sebenarnya adalah melakukan
hal-hal yang lebih baik (to do better things). Agar proses restrukturisasi dapat berjalan
dengan sukses maka akan dibutuhkan pemahaman
yang kritis mengenai:
1. Kebutuhan dan kendala untuk melakukan perubahan - MENGAPA?
2. Diperlukan pergeseran paradigma - APA?
3. Proses implementasi - BAGAIMANA?
4. Melihat ke masa depan - APA LANGKAH BERIKUTNYA?
1. Kebutuhan dan kendala untuk melakukan perubahan - MENGAPA?
Kebutuhan, baik dari sisi internal
maupun eksternal perusahaan seperti faktor ekonomi, sosial dan politik, mengamanatkan perubahan mendasar dalam kegiatan operasional perusahaan. Kendala, di sisi lain, bertindak
sebagai penghambat yang membatasi proses restrukturisasi yang hendak dilakukan. Secara bersama-sama, kebutuhan dan
kendala akan menjadi alasan MENGAPA dibutuhkan restrukturisasi terhadap proses manufaktur. Dari semua lini, intensitas kebutuhan di masa depan untuk melakukan perubahan akan cenderung meningkat, dan bukannya menurun. Perusahaan perlu memahami dinamika kekuatan yang dapat mencetuskan perubahan, serta bagaimana kebutuhan dan kendala baik di internal maupun eksternal perusahaan dapat berubah dari waktu ke waktu. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai contoh misalnya aktifitas usaha yang dilakukan oleh pesaing, pasar mendikte siklus
produk yang lebih pendek, kompetisi global, persyaratan
untuk fitur produk yang harus ditingkatkan dan harga, permintaan atas ukuran jauh lebih kecil, dan kekuatan
kompetitif perusahaan lain yang telah sukses mengalami proses restrukturisasi.
Coach Reza Pratikto
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Untuk Informasi tentang bisnis coaching bisa menghubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan menghubungi no 021 583 583 33
No comments:
Post a Comment