Wednesday 9 October 2013

Pertanyaan yang efektif dalam Coaching


Coaching memancing sikap proaktif, pemikiran yang terfokus, minat dan pengamatan.
Fungsi pertanyaan diajukan untuk memperoleh informasi, dengan meminta informasi untuk memecahkan masalah untuk diri sendiri, atau apabila mengajukan nasihat atau sebuah solusi kepada orang lain.
Pertanyaan terbuka menuntut jawaban deskriptif yang meningkatkan kesadaran.
Kata-kata interogatif yang efektif untuk membangkitkan kesadaran dan tanggungjawab.
Fokus pada detail (rincian) pertanyaan seharusnya mulai secara panjang lebar dan semakin memfokuskan diri pada rincianya.
Wilayah minat bagaiman instruktur itu menentukan aspek-aspek masalah yang penting, lebih-lebih apabila itu merupakan wilayah yang tidak begitu diketahuinya secara mendalam.
Pertanyaan yang mengarahkan dari banyak intruktur yang buruk, memberi indikasi bahwa instruktur tidak percaya pada apa yang ia lakukan.
Perhatian pada jawaban, seorang coach harus memberi perhatian sepenuhnya pada jawaban dari orang yang dilatih.
Nada suara apakah yang harus kita dengarkan dan untuk apa? Nada suara orang yang di coach akan akan memberi indikasi perasaan apa saja dan harus didengarkan.
Bahasa tubuh sama seperti mendengarkan, coach harus mewaspadai bahasa tubuh dari orang yang di coach.
Merenungkan kembali, mendengarkan, melihat dan memahami dan coach harus cukup sadar diri untuk mengetahui yang mana yang akan dilakukan.
Kesadaran diri, seorang caoch yang baik akan menggunakan kesadaran dirinya sendiri untuk memantau dengan cermat tentang reaksi, emosi, atau penilaiannya terhadap setiap respons dari orang yang di coach.
Transferensi, adalah istilah yang diberikan kepada penyimpangan psikologis ini, sehingga semua orang yang mengajar, memberi tuntutan, memberi caoching, atau mengelola orang lain belajar untuk memahami dan meminimalkan.
Kontratransferensi, merupakan komplikasi lebih lanjut dari transferensi, terjadi kalau orang yang sedang berkuasa, manajer atau coach itu sendiri, secara tidak sadar bereaksi terhadap transferensi dari sejarahnya sendiri dengan menghidupkan terus ketergantungan atau pemberontakan.
Pertanyaan bantuan, beberapa pertanyaan coaching mendorong minat orang agar mau menjawab, memfokus perhatian agar tepat dan menciptakan putaran umpan balik. Memberi instruksi sama sekali tidak menghasilkan satupun dari hal-hal itu.

Peran Manager Sebagai Coach

Peran manager sebagai Coach beda dengan Profesional Coach. Kalau Profesional punya keistimewaan seperti layaknya laser-fokus pada Coachee, baik perkembangan maupun kinerjanya. Manajer perlu menyeimbangkan kebutuhan Coachee, anggota tim lainnya dan juga organisasi secara keseluruhan.

Banyak orang beranggapan bahwa mustahil bagi seorang manajer untuk berperan sebagai Coach, mengingat posisinya yang otoritatif terhadap timnya. Karena otoritas adalah satu isu penting dalam sebuah organisasi, ini seharusnya tidak menjadi rintangan sepanjang ada 'kepercayaan dan juga respek yang tulus' dalam relasi kerja. Adalah sebuah fakta bahwa coaching kadang berlangsung diantara para aggota tim dan bisa juga 'naik' ke atas, karena beberapa bos juga merasa senang-senang saja dicoach oleh anggota timnya.

Posisi Coach


 

Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Coach untuk membantu seseorang bekerja pada zona mengalirnya. Pertama, Coach sebaiknya menjadi role model. Jika sales manajer cemas dan menimpakan beban ke pundak para stafnya untuk mencapai tujuan, mereka cenderung untuk meniru perilaku ini dan kemungkinan masuk ke dalam zona paniknya lebih besar ketimbang zona mengalirnya. Sales  manajer yang berfikir secara positif, fokus, mendukung, terkendali dan menyenangi pekerjaan tersebut, lebih mungkin untuk masuk dalam kinerja zona mengalirnya.

Kedua, Coach seyogyanya berfokus pada motivasi intrinsik : Proseslah yang lebih penting, bukan tujuan. Buat para top sales, perkara kinerjalah yang lebih penting. Mereka akan memperlihatkan kinerja terbaiknya ketika melakukan sesuatu yang cocok dengan sasaran dan visi pribadinya. Sales manajer harus memastikan bahwa sasaran setiap orang selaras dengan tujuan organisasi.

Coaching the Coach



Salah satu cara lazim untuk membuat ekternal dan Internal Coach bekerjasama adalah ketika seorang Professional Coach disewa untuk melakukan 'coaching the coach'  yakni membantu manajer pengembangan keterampilan coaching-nya. Ini dapat menjadi sebuah cara yang sangat efektif (dan efesien) dalam membantu manajer mengembangkan keterampilan-keterampilannya, terutama manajer dengan pengalaman dasar yang baik dan mau mengasah keterampilan atau menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam manajemen sumberdaya manusia.

Bentuk lain dari 'coaching the coach' adalah ketika para manajer melakukan coaching satu sama lain dalam mengembangkan keterampilan coaching mereka. Coaching akan punya dampak terbesarnya pada satu organisasi ketika hal ini 'mengalir' lewat jenjang manajerial, dimana manajer senior melakukan coach pada yuniornya agar menjadi Coach yang baik, baik yunior pun melakukan hal yang sama, yaitu melakukan coach pada yunior di bawahnya lagi (kadang bolak-balik). Pada titik ini, coaching bisa menjadi norma umum di organisasi tersebut, 'memang itulah yang kita lakukan di sini sehari-harinya'.

Internal atau External Coach

Ekternal Coach

Sebuah perspektif segar
Fokus kuat pada individu
Intervensi jangka pendek yang efektif

Manajer sebagai Coach

Pengetahuan yang dalam tentang organisasi dan orang-orangnya
Menyeimbangkan antara kebutuhan individu dan tim
Relasi jangka panjang yang lebih baik


Keputusan jenis coach mana yang akan digunakan atau apakah menggunakan kombinasi dari keduanya akan bergantung pada kebutuhan individu, tim dan jaga organisasi.

Tuesday 8 October 2013

Keuntungan menggunakan Coach


Sebuah perspektif segar. 

Seorang Coach membawa sebuah perspektif segar bagi orang-orang dan kegiatan di dalam organisasi. Ini berarti dia dapat memperhatikan pola-pola dan membuat hubungan-hubungan yang tidak tampak dari sudut pandang internal di organisasi tersebut. Dengan demikian dia dapat menjadi sebuah suara yang berharga bagi pemikiran orang dengan menanyakan, mendengarkan dan memberikan umpan balik dari perspektifnya sebagai orang luar perusahaan.

Fokus kuat pada kebutuhan klien. 

Karena Coach tidak memiliki tanggung jawab langsung seperti halnya manajer, menjadi relatif lebih mudah baginya untuk mencurahkan seluruh perhatiannya pada kebutuhan klien selama sesi coaching berlangsung. Ini dapat menyebabkan intensitas, fokus luar biasa yang dapat menelurkan hasil nyata dalam waktu yang relatif singkat. Bila dilakukan dalam sesi coaching yang lebih panjang, ini bahkan dapat menciptakan sebuah fondasi yang sangat kuat untuk perkembangan seseorang.

Forum diskusi rahasia

Karena sesi coaching adalah rahasia antara Coach dan coachee, orang kadang merasa lebih nyaman mendiskusikan informasi sensitif atau masalah pribadi dengan Coach dibandingkan dengan manajer lini mereka. Dan ini dapat membawa solusi bagi "masalah yang tidak terungkap" yang sedang menggangu proses bisnis yang penting.

Keterampilan coaching yang tinggi.

Coach umumnya mempunyai pelatihan khusus yang lebih ekstensif dibandingkan manajer dan tentunya telah berpengalaman dalam melakukan coaching. Ini merupakan sebuah benefit bagi organisasi karena mendapatkan keterampilan yang sangat tinggi (dan sudah dikembangankan) dari seorang coach berpengalaman yang memiliki jam terbang tinggi

Keahlian khusus

Sebagai tambahan, banyak coah memiliki keahlian yang sangat khusus yang membuatnya cocok untuktugas coaching tertentu. Kekhususan ini antara lain: ahli dalam bidang kepemimpinan, penjualan, negosiasi, mediasi, kreatifitas, teknik presenetasi atau fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Professional Coach (Bisnis Coach Indonesia)


Professional coach biasanya berasal dari luar perusahaan. Seorang External Coach (disebut Coach) adalah seorang profesional yang dibawa ke dalam organisasi untuk menangani individu dan/atau tim. Biasanya setiap sesi berlangsung antara 30 menit sampai 1,5 jam. Idealnya percakapan dalam sesi coaching adalah pertemuan satu-lawan-satu, paling tidak untuk beberapa sesi-sei awal, meski sekarang ini bisa melalui telpon atau telekonferensi lewat internet mulai banyak dilakukan karena bisa lebih luwes dalam mengatur waktu pertemuan. Bahkan laporan untuk tindakan yang telah disetujui dalam sesi-sesi coachingpun sering mengalir lewat email.

Dibawah ini adalah beberapa keuntungan menggunakan Coach . Penting untuk digarisbawahi bahwa keuntungan ini tidak otomatis menunjukkan bahwa Coach lebih baik dibandingkan manajer (yang berperan sebagai Coach). 

Untuk beberapa pertimbangan, posisi Coach bisa lebih istimewa, karena dia bebas dari beberapa batasan yang berlaku bagi manajer perusahaan. Namun ini menuntut tanggungjawab dalam menggunakan keistimewaan tersebut dengan bijaksana, baik untuk kepentingan individu yang sedang di-coach maupun organisasi secara keseluruhan.




SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal