Thursday 17 October 2013

Apakah persyaratan yang dibutuhkan untuk memperoleh kesuksesan dalam Coaching?



Coaching dapat berjalan dengan baik apabila terdapat 2 faktor utama:
1.   Klien termotivasi untuk belajar, tumbuh dan mengambil tindakan,
2.   Terdapat celah di mana kondisi sekarang mereka berada dan di kondisi mana mereka ingin menjadi.
Hal tersebut di atas adalah hal-hal yang penting untuk menghasilkan Coaching yang berhasil di mana dengan   dukungan   yang   akan   diberikan   Anda   dapat   mengembangkan   strategi   yang   tepat, menerapkan sebuah rencana tindakan dan mencapai tujuan Anda.

Tanggung jawab seorang Coach



Tanggung jawab seorang Coach adalah untuk:
·    menemukan, mengklarifikasi dan menyelaraskan apa yang ingin Anda capai,
·    mendorong Anda untuk menemukan jawabannya sendiri,
·    memancing Anda untuk menghasilkan berbagai solusi dan strategi,
·    meminta Anda untuk bertanggung jawab,
·    memperjelas dan mendorong Anda untuk menetapkan tujuan yang Anda inginkan,
·    meminta Anda untuk melakukan lebih dari yang mungkin telah Anda lakukan sendiri,
·    membantu Anda untuk lebih fokus untuk memperoleh hasil dengan lebih cepat,
·    memberikan Anda dengan dukungan, alat dan struktur untuk mencapai lebih banyak.

Mengapa Coaching diperlukan?






1.  Karena dunia berubah dengan cepat. Bisnis harus terus menciptakan kembali dirinya sendiri jika ingin bertahan hidup dan orang-orang harus tetap menciptakan kembali diri mereka sendiri dan memperbaharui keterampilannya dalam berbagai bidang kehidupan jika mereka ingin tetap bertahan dan berguna di dalam bisnis ini.

2.  Karena  Coaching  dapat membantu menyelesaikan masalah  dalam jangka waktu  yang relatif singkat.

3.   Karena Coaching memiliki potensi untuk mengatasi sejumlah masalah sumber daya manusia     seperti:
·    menurunnya kepuasan atau motivasi terhadap pekerjaan,
·    keinginan yang kuat untuk memajukan dalam organisasi, tapi tanpa kemampuan atau arah untuk melakukannya,
·    keharusan untuk mengalihkan keahlian dari pekerja senior yang dihargai kepada pekerja yang baru,
·    untuk mempertahankan pekerja dan memberikan komitmen yang lebih.

4.   Karena Coaching memiliki sarana untuk memungkinkan individu untuk mencapai tujuan dan impian mereka dengan cara yang mereka tidak bisa dilakukan sendiri.

Wednesday 16 October 2013

Coaching secara informal

Coaching digunakan secara implisit sebagai bagian dari percakapan sehari-hari antara manajer dan anggota timnya. Tak satupun dari mereka menganggapnya sebagai sesi 'Coaching'. Beberapa anggota tim meraka akan merespon dengan baik pada Manajer yang menyediakan waktu untuk mendengarkan mereka dengan sungguh-sungguh dan mengajukan pertanyaan pada mereka, sehingga membuat mereka mecari cara sendiri dari tantangan yang sedang dihadapi atau pemecahan dari sebuah permasalahan, tanpa diperintahkan apa yang harus dilakukannya. Bisa juga si Manajer memang sangat familier dengan pendekatan coaching (atau karena gaya komunikasinya memang seperti itu) bahwa dia secara tidak sadar memutuskan untuk melakukan "coaching" dengan seseorang namun secara naluriah lebih banyak mendengarkan dan bertanya ketimbang 'menasehati dan memerintahkan'.

Coaching secara informal tidak dijadwalkan secara ketat kecuali menjadi percakapan sehari-hari ditempat kerja. Percakapan seperti ini bisa pendek atau kadang panjang, satu lawan satu atau dalam satu kelompok, berorientasi pada tugas atau berorientasi pada orang. Apa yang membuat hal ini menjadi sesi coaching bukan pada model dan strukturnya yang formal, tapi lebih menyerupai gaya sebuah percakapan.

Gaya komunikasi berbentuk coaching adalah sebuah hal dimana manajer tersebut mengambil sebuah langkah mundur kebelakang. Sebuah upaya untuk mendorong anggota tim dalam menggali komitmen serta kreatifitasnya dan membantu mereka untuk menuntaskan tugas serta mempelajari sesuatu yang baru dalam prosesnya. Alih-alih memberi perintah atau membagikan pengetahuan, manajer malah mengajukan pertanyaan dan mendengarkan untuk mengamati apa yang didapatkan oleh anggota timnya. Untuk manajer, sesi coaching bukan sesuatu yang diawali dan diakhiri dengan sesi atau program coaching. Mengajukan pertanyaan, mendengarkan, berempati dan memberi umpan balik (bukan penilaian) adalah elemen-elemen dari gaya komunikasi pribadinya. Untuk sebuah organisasi yang memiliki budaya coaching, gaya coaching sederhana semacam ini sebutannya adalah 'hal-hal yang kita lakukan sehari-hari disini'.

Coaching secara informal lebih sebagai sebuah cara melakukan sesuatu ketimbang sebuah program yang terjadwal dengan jelas, tidak ada yang namanya permulaan dan akhir, melainkan sebuah proses yang berkelanjutan. Percakapan dalam kegiatan coaching semcam ini menjadi tiada akhir, dengan penekanan seperti merancang tujuan dan mengkaji ulang sepanjang proses berlangsung. Bukan seperti sebuah buku yang ada bagian tamatnya, namun lebih pada proses belajar yang lebih luas.

Sebagaimana sebuah coaching yang sifatnya informal dan tidak dibatasi dengan sesi-sei formal, gaya coaching tidak diarahkan secara khusus, namun tergantung kebutuhan pada situasi-situasi tertentu (sesuai dengan permintaan) sebagai bagian dari suatu rangkaian gaya manajemen. Selama satu sesi percakapan tertentu, seorang manajer bisa saja berpindah-pindah dari satu gaya coaching ke gaya lainnya seperti halnya gaya-gaya lain dalam berkomunikasi.


Manfaat Ganda Coaching

Manfaat bagi sebuah organisasi dengan mengadopsi budaya coaching
1. Kinerja dan produktivitas yang meningkat
2. Pengembangan staff
3. Pembelajaran yang meningkat
4. Perbaikan dalam hubungan
5. Meningkatkan kualitas kehidupan individu
6. Lebih banyak waktu untuk manajer
7. Lebih banyak gagasan kreatif
8. Penggunaan orang, keterampilan, dan sumberdaya yang lebih baik
9. Jawaban darurat yang lebih efektif dan cepat
10. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang lebih besar untuk berubah

Prinsip-prinsip coaching

Prinsip-prinsip coaching dengan logika meyakinkan, banyak orang merasa terbantu dengan cara memandang pembelajaran yang diterima luas dalam lingkungan pelatihan bisnis. Ia menyarankan empat tahap dasar :
1. Tidak sadar bahwa tidak kompeten
     Kinerja rendah, tidak ada perbedaan atau pengertian
2. Sadar bahwa tidak kompeten
    Kinerja rendah, mengakui kesalahan dan kelemahan
3. Sadar bahwa kompeten
    Kinerja yang diperbaiki, sadar, upaya yang agak tidak biasa
4. Tidak sadar bahwa kompeten
    Alami, integral, secara otomatis berusaha mencapai kinerja yang lebih tinggi



SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal