Monday, 30 September 2013

Apa saja keuntungan dari profesi Business Coach?

Apa saja keuntungan dari profesi Business Coach?


  • Anda dapat menikmati hidup dengan jalan membantu orang lain dalam bisnis untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam hidup ini
  • Anda bekerja dengan orang-orang yang mempunyai sikap positif yang mempunyai kesamaan untuk mau belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik.
  • Penghidupan yang lebih baik dari segi keuangan
  • Profesi ini dapat dikerjakan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kesepakatan
  • Perkembangan diri dan profesional menjadi beberapa kali lebih cepat
  • Belajar dari banyak sumber
  • Metode coaching merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu orang lain untuk mencapai sebuah target, baik target personal maupun target bisnis
  • Membangun jaringan komunitas dengan lebih cepat
  • Pofesi business coach ini mudah untuk dijalankan karena dapat disesuaikan dengan karakter Anda
  • Pembelajaran timbal balik antara Anda dan klien coaching
  • Membantu peningkatan kualitas kehidupan seseorang yang mengikuti coaching
  • Coaching dapat membawa Anda untuk dikenal dengan lebih luas, hingga kemancanegara


Coach Indonesia (Pelatihan Profesional Coach Training dan Business Coach Training)

Anda ingin menjadi seorang bisnis coach professional dan bersertifikasi ?

Apakah anda mau menambah dan memperluas ilmu di bisnis dan coaching ?

Bagaimana membangun dan memperluas relasi dan komunitas bisnis ?

Memperkaya hubungan interpersonal dengan pebisnis ?

Bagaimana membuat perusahaan lebih maju ?

Bagaimana turut membangun indonesia dalam menjadikan bisnis lebih dapat bertahan dan menguntungkan ?

Ikutilah Pelatihan Professional Coach Training dan Business Coach Training selama 100 jam klik disini untuk informasi lebih lanjut

Friday, 27 September 2013

How to start a business? Edisi ke-6 (Tamat)


      Coach Chandra Liestiawan
      Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia

     
6 .      Strategi marketing

Apapun jenis usaha yang dijalankan, strategi marketing adalah hal yang mutlak. Bagaimana perusahaan ingin mengenalkan produk atau jasanya? Siapa target marketnya? Dimana para konsumen ini berada? Apa yang mereka cari? Bagaimana cara menyampaikan kelebihan produk atau jasa kita kepada mereka? Media apa yang akan dipilih? Berapa biaya yang dibutuhkan? Apakah biaya yang dikeluarkan tersebut mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan? Apa alasan bagi konsumen untuk memilih kita? Bagaimana cara kita menjaga pelanggan yang telah kita dapatkan? Apakah kita terus mereview dan mengevaluasi apa yang telah kita lakukan? Sehingga kita bisa mengetahui strategi mana yang sesuai dengan jenis usaha yang kita jalankan.
Kelima hal tersebut di atas dilakukan dan dievaluasi secara terus menerus dengan tujuan memberikan informasi yang cukup bagi owner untuk mengambil keputusan.
Bagian mana yang perlu disistemasi? Apakah diperlukan penambahan karyawan atau training? Karyawan mana yang menunjukkan kinerja sesuai harapan perusahaan? Apa alat ukurnya?

Mayoritas orang yang berbisnis mengerti hanya satu bagian dari keseluruhan formula bisnis. Orang yang menguasai produksi akan sangat membanggakan produknya. Dengan produk/jasa yang mereka hasilkan, pasti bisa diterima di masyarakat. Jika kita menanyakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan bagaimana cara marketing yang akan dijalankan, mereka tidak mengetahui dengan pasti. Yang mereka yakini adalah produk yang mereka hasilkan adalah produk yang bagus.

Demikian juga dengan orang yang menguasai marketing. Mereka yakin bahwa strategi marketing yang akan mereka jalankan pasti mendatangkan keuntungan. Bagaimana cara mendapatkan supplier dan proses produksinya? Berapa biaya produksi dan operasional yang diperlukan? Bagaimana mengontrol team? Buat mereka, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak penting dan akan dipikirkan kemudian setelah berjalan.

Panduan di atas akan memberikan kesempatan bagi para calon wirausahawan untuk berpikir terlebih dahulu. Ada tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai bisnisnya sehingga mereka lebih siap mengantisipasi kesiapan dana dan tenaga yang diperlukan. Sehingga pada saat memulai, tantangan yang dihadapi adalah tantangan yang tidak terprediksikan. Gunakanlah pertimbangan-pertimbangan di atas sebagai alat untuk menyiapkan diri memulai suatu usaha.

Selamat berbisnis……

How to start a business? Edisi Ke-5


       Oleh Coach Chandra Liestiawan
       Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia

       4. Struktur organisasi 
 
Pebisnis memiliki team yang terdiri dari sejumlah karyawan. Dan tidak jarang, seluruh karyawan tersebut melapor langsung kepadanya. Alasannya adalah agar semua kejadian di dalam bisnis diketahui langsung oleh owner. Jika semua karyawan melapor kepada owner, berapa banyak waktu yang tersisa bagi owner untuk mengurus perkembangan perusahaan? Apakah owner memiliki kewajiban untuk mengurus langsung semua hal yang terjadi di dalam perusahaannya? Pekerjaan yang mana yang bisa didelegasikan?
Struktur organisasi yang ditetapkan terlebih dahulu akan membantu setiap karyawan mengerjakan tugas mereka dengan benar. Tidak ada pekerjaan sama yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Team yang menjadi leader akan belajar untuk bertanggung jawab atas team yang dipimpin. Setiap orang memahami kesempatan jenjang karier yang ada di dalam perusahaan.
Bagian yang umumnya ada dalam satu perusahaan adalah HRD, Finance, Operation, Marketing, Sales dan Research and Development.  Struktur ini harus disesuaikan dengan jenis usaha yang dibangun, yang mana yang diperlukan dan mana yang tidak.
Jika belum memungkinkan untuk langsung mempekerjakan professional di bidang masing-masing, umumnya owner akan turun tangan langsung menangani hal yang dianggap penting. Dan tidak jarang satu orang merangkap beberapa pekerjaan sekaligus. Jumlah karyawan yang diperlukan juga dilihat dari ritme kerja bisnis yang bersangkutan. Struktur organisasi yang jelas akan membantu setiap orang yang terlibat untuk mengerti apa yang menjadi tanggung jawab masing-masing dan kapan menjalankan fungsi yang mana.
Team yang telah direkrut dan mengisi posisi sesuai dengan yang dibutuhkan, perlu ditindaklanjuti agar bisa mendukung owner di dalam pencapaian visi perusahaan.  Training apa yang perlu diberikan agar bisa selaras dengan owner? Alat apa yang diperlukan team di dalam menjalankan tugasnya? Bagaimana cara komunikasi yang formal dan informal dengan team? Berapa kali dalam seminggu hal ini dilakukan? Bagaimana pelaporan sebaiknya disampaikan? Apakah team mengerti tentang job description yang harus dilakukan? Apakah mereka juga mengetahui ‘how to’ dalam menjalankan pekerjaannya?
Jika perusahaan terbangun dari beberapa shareholders, maka sesame share holders juga merupakan satu team yang harus dibina baik komunikasi maupun kerjasamanya. Apakah shareholders juga ikut menjalankan perusahaan sebagai direksi? Owner harus mengerti kapan menggunakan topi sebagai shareholder dan kapan sebagai direksi.

How to start a business? Edisi Ke-4

       Oleh Coach Chandra Liestiawan
       Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia


       3. Jumlah dan sumber dana
 
Setelah kita mengetahui bisnis apa yang akan kita bangun dan visi apa yang hendak dicapai, saatnya kita membuat business plan.
Apa target yang hendak dicapai? Kantor seperti apa yang cocok untuk usaha tersebut? Berapa biaya yang diperlukan untuk set up kantor? Berapa biaya yang diperlukan untuk running? Berapa fixed cost setiap bulannya? Berapa lama akan break even point? Dari mana sumber dana ini bisa diperoleh? Apakah ada kemungkinan untuk berpartner dengan beberapa rekan lain? Bagaimana pembagian saham yang sesuai? Berapa bulan target pengerjaan dari ide menjadi bisnis? Inventaris apa saja yang harus disiapkan? Berapa jumlah staff yang diperlukan? Berapa lama usaha ini akan bertahan dengan jumlah modal yang telah ditentukan jika target tidak tercapai?
Apakah Anda perlu menyiapkan semua ini di depan? Business plan sangat membantu owner mengantisipasi persiapan financial dan menjelaskan apa yang harus dikerjakan dalam rangka mencapai target yang telah ditentukan. Dan meminimalisasikan kemungkinan terjebak dalam permainan hutang karena tidak memprediksikan terlebih dahulu kebutuhan dari awal.
Pebisnis banyak menghindari membuat business plan dalam angka dengan alasan tidak menyukai angka dan hitung-hitungan. Suka atau tidak, bisnis adalah angka. Jika Anda tidak bisa membaca dan memahami angka, bagaimana Anda mengetahui bahwa Anda untung atau rugi?

Bersambung....

How to start a business? Edisi ke-3


       Oleh Coach Chandra Liestiawan
       Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia

      2. Tujuan usaha
 
Baru-baru ini saya bertemu dengan seorang calon wirausahawan. Ketika saya menanyakan apa tujuan yang ingin dicapai dari usaha tersebut? Beliau menjawab untuk mendapatkan uang. Jawaban yang lumrah bukan? Ketika saya menanyakan berapa jumlah uang yang ingin didapatkan? Jawabannya adalah 50 juta rupiah sebulan. Usaha yang ingin dibangun adalah bidang kuliner dengan membuka stand di depan sebuah minimarket.
Jika tujuannya adalah mendapatkan 50 juta rupiah, bagaimana cara mencapainya? Jawabannya cukup diplomatis. Jika kita tidak mulai, kita tidak akan tahu. Nanti toh akan berkembang dengan sendirinya. Begitu sudah berjalan, baru dipikirkan bagaimana perkembangannya.
Banyak orang yang mempertanyakan apakah perlu memiliki tujuan atau visi terlebih dahulu. “Jangan terlalu banyak berteori” demikian penyangkalan yang diberikan. Kalau terlalu banyak teori, nanti bisnisnya tidak jalan-jalan. Yang penting, kerjakan saja terlebih dahulu. Visi bisa belakangan..
Setuju bahwa bisnis perlu gerak. Pertanyaannya adalah, ‘Mau bergerak kemana? Apa yang diperlukan? Siapa yang akan membantu kita?’ Bagaimana pertanyaan tersebut bisa dijawab jika ownernya tidak mengetahui visi yang hendak dituju?
Visi adalah satu hal yang akan mampu membuat pemilik bisnis terus melangkah dan menjadikan masalah sebagai batu loncatan ke depan. Visi akan membuat tim menjadi kompak dan selalu di belakang owner apapun yang terjadi. Visi yang akan menjadi inspirasi bagi konsumen atau klien untuk bergabung dengan kita.
Jadi, apa visi yang ingin Anda capai dengan bisnis ini? Seberapa besar visi ini sehingga Anda rela menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran ke dalamnya? Apakah visi ini akan memberikan dampak positif bagi orang-orang yang mendukung Anda?

How to start a business? Edisi ke-2


oleh Coach Chandra Liestiawan
Bisnis Coach PT Formula Bisnis Indonesia
Setelah kita memahami pengertian bisnis itu sendiri, sekarang mari kita telusuri apa yang harus dipersiapkan bagi para calon wirausahawan di dalam membangun bisnis baru.
  1. Jenis usaha
Ini adalah tantangan pertama yang dihadapi oleh seorang calon wirausahawan pada saat memulai membangun bisnis. Bisnis apa yang akan dipilih? Bagaimana saya bisa yakin bahwa ini adalah bisnis yang cocok dengan saya? Apa bisnis yang sedang menjadi trend saat ini?
Kita sering mendengar bahwa bisnis dimulai dari passion atau minat kita. Yang menjadi masalah adalah begitu banyak orang tidak mengetahui apa yang menjadi passion nya. Ketika hal ini terjadi, orang cenderung menjadi peniru atau pengikut trend. Apakah semua bisnis yang sedang trend di pasar berlaku sama juga bagi kita? Apakah keberhasilan yang dinikmati oleh pebisnis lain semata-mata karena mereka juga mengikuti trend pemain sebelumnya? Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami tantangan dalam bisnis tersebut? Apakah Anda akan tetap bertahan dan mencari jalan keluar? Ataukah Anda akan mundur sebelum memulai dan menerima kondisi bahwa tidak memungkinkan untuk memulai suatu usaha?
Jika seseorang mengetahui apa yang menjadi passionnya, mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi untuk memulai. Masalah yang dihadapi tidaklah menjadi masalah lagi, melainkan tantangan untuk menemukan solusi. Mengerjakan sesuatu yang menjadi passion kita adalah hal yang paling menyenangkan di dunia ini. Apalagi ketika hal tersebut juga mendatangkan keuntungan bagi pelakunya.
Apakah memulai suatu usaha dari passion pasti menjamin bahwa usaha tersebut akan sukses dan demikian pula sebaliknya? Tentu tidak. Masih banyak faktor penentu lainnya. Jika hanya mengandalkan passion, maka bisnis tidak lagi berorientasi untuk menghasilkan, melainkan hanya untuk mewujudkan passionnya. Banyak pengusaha yang akhirnya gulung tikar karena lebih mengutamakan passionnya daripada perkembangan usahanya.

bersambung..

SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal